Kader IKA PMII komitmen berikan kontribusi bagi bangsa Indonesia
Purwokerto (ANTARA) - Ketua Pengurus Cabang Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, H Muhammad Ridwan mengatakan IKA PMII berkomitmen memberikan manfaat atau kontribusi bagi bangsa dan negara.
"Oleh karena itu, bagi Pengurus Cabang IKA PMII Kabupaten Banyumas Periode 2023-2027 yang baru dilantik pada hari Sabtu (16/9), saya titipkan tiga karakter utama yang harus dimiliki kader IKA PMII di mana pun," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan tiga karakter utama yang terdiri atas adaptif, kolaboratif, dan solutif itu akan menjadi tolok ukur sejauh mana PMII bisa eksis serta memberi manfaat untuk bangsa Indonesia dan khususnya Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, adaptif berarti kader harus siap dan sigap dalam segala kondisi serta menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
"Terus update skill supaya bisa beradaptasi dan terjaga eksistensinya. Ini syarat dasar yang penting," jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, kolaboratif berarti wajib terbuka berkolaborasi dengan siapa pun seperti eksekutif, legislatif, kalangan profesional, pebisnis, dan sebagainya.
"PMII tidak bisa sendiri, harus berkolaborasi," tegas Ridwan yang juga Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas.
Terkait dengan karakter ketiga berupa solutif, dia mengatakan kader atau pengurus IKA PMII harus menjadi solusi atas masalah bangsa dan negara sehingga tidak menjadi orang yang minta diurus, apalagi sampai jadi urusan.
Jika tiga karakter utama itu sudah dimiliki oleh seluruh kader, kata dia, keberadaan IKA PMII niscaya benar-benar positif serta menjadi bagian dari tumbuh kembang bangsa dan negara Indonesia dengan apa pun posisi maupun statusnya.
Sementara dalam keterangannya, Ketua Pengurus Besar IKA PMII H Akhmad Muqowam mengatakan Banyumas merupakan daerah yang unggul karena terbukti warganya berpendidikan dan banyak kampus besar.
Oleh karena itu, kata dia, tidak mengherankan jika banyak pejabat sipil maupun TNI/Polri yang berasal dari Banyumas.
Selain itu, lanjut dia, Banyumas merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki dua kejaksaan dan dua pengadilan karena sebelum tahun 1966 memang ada Kota Purwokerto (sekarang menjadi ibu kota Kabupaten Banyumas, red.).
"Kehebatan masa lalu Banyumas ini harus jadi mata air, sumber atau back mind teman-teman IKA PMII Banyumas. Jadi inspirasi untuk diadaptasi masa lalu menjadi masa sekarang dan masa depan," tegasnya.
Dia mengaku sudah akrab dengan Purwokerto maupun Banyumas saat aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada tahun 1983-1984 dan semakin akrab dengan daerah itu ketika menjadi Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah pada tahun 1985-1986.
Terkait dengan hal itu, dia meminta PC IKA PMII Kabupaten Banyumas di bawah kepemimpinan Muhammad Ridwan bisa kompak dan aktif serta memberi manfaat untuk masyarakat.
"Harus ada perbaikan dari kepengurusan sebelumnya. Perbaikan untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Muqowwam.
Baca juga: Mahasiswa Unsoed manfaatkan limbah agronomi sekam padi menjadi biochar
"Oleh karena itu, bagi Pengurus Cabang IKA PMII Kabupaten Banyumas Periode 2023-2027 yang baru dilantik pada hari Sabtu (16/9), saya titipkan tiga karakter utama yang harus dimiliki kader IKA PMII di mana pun," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan tiga karakter utama yang terdiri atas adaptif, kolaboratif, dan solutif itu akan menjadi tolok ukur sejauh mana PMII bisa eksis serta memberi manfaat untuk bangsa Indonesia dan khususnya Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, kata dia, adaptif berarti kader harus siap dan sigap dalam segala kondisi serta menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
"Terus update skill supaya bisa beradaptasi dan terjaga eksistensinya. Ini syarat dasar yang penting," jelasnya.
Selanjutnya, kata dia, kolaboratif berarti wajib terbuka berkolaborasi dengan siapa pun seperti eksekutif, legislatif, kalangan profesional, pebisnis, dan sebagainya.
"PMII tidak bisa sendiri, harus berkolaborasi," tegas Ridwan yang juga Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas.
Terkait dengan karakter ketiga berupa solutif, dia mengatakan kader atau pengurus IKA PMII harus menjadi solusi atas masalah bangsa dan negara sehingga tidak menjadi orang yang minta diurus, apalagi sampai jadi urusan.
Jika tiga karakter utama itu sudah dimiliki oleh seluruh kader, kata dia, keberadaan IKA PMII niscaya benar-benar positif serta menjadi bagian dari tumbuh kembang bangsa dan negara Indonesia dengan apa pun posisi maupun statusnya.
Sementara dalam keterangannya, Ketua Pengurus Besar IKA PMII H Akhmad Muqowam mengatakan Banyumas merupakan daerah yang unggul karena terbukti warganya berpendidikan dan banyak kampus besar.
Oleh karena itu, kata dia, tidak mengherankan jika banyak pejabat sipil maupun TNI/Polri yang berasal dari Banyumas.
Selain itu, lanjut dia, Banyumas merupakan satu-satunya kabupaten yang memiliki dua kejaksaan dan dua pengadilan karena sebelum tahun 1966 memang ada Kota Purwokerto (sekarang menjadi ibu kota Kabupaten Banyumas, red.).
"Kehebatan masa lalu Banyumas ini harus jadi mata air, sumber atau back mind teman-teman IKA PMII Banyumas. Jadi inspirasi untuk diadaptasi masa lalu menjadi masa sekarang dan masa depan," tegasnya.
Dia mengaku sudah akrab dengan Purwokerto maupun Banyumas saat aktif di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) pada tahun 1983-1984 dan semakin akrab dengan daerah itu ketika menjadi Koordinator Cabang PMII Jawa Tengah pada tahun 1985-1986.
Terkait dengan hal itu, dia meminta PC IKA PMII Kabupaten Banyumas di bawah kepemimpinan Muhammad Ridwan bisa kompak dan aktif serta memberi manfaat untuk masyarakat.
"Harus ada perbaikan dari kepengurusan sebelumnya. Perbaikan untuk kebaikan bangsa dan negara," kata Muqowwam.
Baca juga: Mahasiswa Unsoed manfaatkan limbah agronomi sekam padi menjadi biochar