Aksi mahasiswa yang mendapat pengamanan ketat dari ratusan petugas kepolisian tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di jalan menuju ke arah Terminal Terboyo Semarang hingga beberapa meter.
Setelah berbaring di tengah jalan selama kurang lebih sepuluh menit, para mahasiswa kemudian memaksa masuk ke depo PT Pertamina yang sudah dijaga petugas, baik dari kepolisian maupun TNI, untuk menemui jajaran direksi.
Sempat terjadi saling dorong dan ketegangan antara para mahasiswa dengan petugas kepolisian yang berjaga di depan pintu gerbang salah satu objek vital milik PT Pertamina tersebut.
Koordinator aksi, Syaefudin, mengatakan kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM saat ini dianggap tidak layak karena kondisi masyarakat yang tidak siap.
"Kami secara tegas menolak kenaikan harga BBM demi kepentingan semua lapisan masyarakat," katanya yang diikuti dengan teriakan setuju dari rekan-rekannya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya memaksimalkan pos-pos penerimaan keuangan negara yang masih bocor, melakukan penghematan belanja negara, dan meminimalisasi praktik korupsi yang semakin subur di Indonesia, daripada menaikkan harga BBM yang akan semakin membenani masyarakat.