Cilacap (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap terus berkomitmen mewujudkan ketahanan pangan melalui program Kalijaran Masyarakat Pengelola Pertanian Berkelanjutan (Mapan) yang dikembangkan di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap.
Program MAPAN dijalankan dengan pendekatan pemberdayaan kelompok tani melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Kilang Pertamina RU IV Cilacap menyerahkan bantuan berupa pembangunan gedung serta mesin penggilingan padi dan jagung. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Area Manager Communication, Relations, and CSR KPI RU IV Cilacap Cecep Supriyatna, kepada Ketua Gabungan Kelompok Tani Margo Sugih, Priyatno, pada Selasa (19/8).
Cecep berharap fasilitas tersebut dapat semakin meningkatkan motivasi masyarakat Desa Kalijaran dalam mengelola pertanian. “Kami terus mendorong masyarakat untuk berkembang melalui dukungan peralatan ini,” katanya.
Ia menjelaskan, dari hasil monitoring produksi beras, setiap 7,5 kilogram gabah dapat diolah menjadi 5 kilogram beras dan 2,3 kilogram dedak. Dengan begitu, petani tidak hanya menjual gabah mentah, tetapi sudah mampu memproduksi beras siap konsumsi sekaligus menghasilkan dedak bernilai jual Rp3.000 per kilogram sebagai pakan ternak.
“Seluruh tahapan produksi ini kini lebih efektif dan efisien karena didukung fasilitas mesin penggiling padi,” ujar Cecep.
Baca juga: Perwira Kilang Cilacap jadi pengajar inspiratif di sekolah dasar
Ketua Gapoktan Margo Sugih, Priyatno, menambahkan bahwa pengolahan gabah dilakukan secara sistematis mulai dari pembersihan kotoran, pemisahan sekam, hingga menghasilkan beras putih sesuai standar pasar.
“Dedak yang dihasilkan menjadi produk sampingan bernilai ekonomi tinggi, sementara beras yang sudah diolah dikemas dan siap didistribusikan,” ujarnya.
Selain beras, petani Kalijaran juga mengolah jagung yang sebelumnya hanya dijual dalam bentuk biji menjadi tepung dengan memanfaatkan mesin penggiling bantuan Kilang Cilacap. Langkah tersebut memberi nilai tambah sekaligus menyesuaikan hasil panen dengan kebutuhan pasar.
Seluruh rangkaian produksi pangan tersebut ditopang energi ramah lingkungan berbasis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). “Dengan adanya fasilitas dan dukungan energi terbarukan, masyarakat kini sudah sampai pada tahap produksi pangan siap konsumsi yang berkelanjutan, bukan sekadar menjual bahan mentah. Terima kasih KPI RU IV Cilacap,” kata Priyatno.
Inisiatif Kilang Pertamina RU IV Cilacap itu sejalan dengan Asta Cita ke-2 pemerintah yang menekankan pentingnya kemandirian dalam pangan, energi, dan air untuk memastikan ketahanan nasional yang komprehensif.
Baca juga: Kilang Cilacap dukung pengembangan pusat budi daya sidat di Panikel
Baca juga: Produk SAF berbahan baku minyak jelantah jadi kado HUT Ke-80 RI
Baca juga: Pertamina kirim perdana bahan bakar pesawat berbahan baku jelantah

