Kudus (ANTARA) - Penyaluran pupuk urea di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga 31 Juli 2025 mencapai 5.172,79 ton atau sekitar 49,26 persen dari alokasi selama setahun sebanyak 10.500 ton.
"Alokasi pupuk urea selama setahun itu, dialokasikan untuk memenuhi permintaan petani di Kabupaten Kudus yang tersebar di sembilan kecamatan," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Agus Setiawan, di Kudus, Selasa.
Ia mengatakan dari sembilan kecamatan, alokasi terbanyak diterima Kecamatan Undaan dengan luas areal tanam 5.800 hektare mendapatkan 3.192 ton pupuk urea.
Akan tetapi, menurut dia, tingkat penyerapannya baru 47,59 persen. Sedangkan penyerapan tertinggi di Kecamatan Mejobo sebesar 63,07 persen atau 776,39 ton dari alokasi sebanyak 1.231 ton.
Sedangkan penyerapan terendah di Kecamatan Gebog dari alokasi 1.005 ton baru 282,73 ton atau 28,13 persen.
Untuk pupuk jenis NPK, ia mengatakan, penyerapannya baru 46,09 persen atau 5.069,39 ton dari alokasi sebanyak 11.000 ton. Sedangkan pupuk organik dengan alokasi 250 ton baru terserap 35,2 persen atau 88 ton.
"Saat ini memang masih memasuki musim tanam (MT) III, tetapi bulan Oktober atau November 2025 mulai memasuki MT I sehingga permintaan pupuk dipastikan cukup tinggi," katanya.
Menurut dia, ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Kudus tidak ada permasalahan, karena alokasi yang tersedia mencukupi kebutuhan para petani.
Ia mengatakan dari total alokasi 21.750 ton, meliputi pupuk urea sebanyak 10.500 ton, NPK Phonska sebanyak 11.000 ton, dan organik sebanyak 250 ton memang belum sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) 2025, namun secara proporsi sudah mencapai 90-an persen.
Dengan demikian, petani tidak perlu ada kekhawatiran karena tahun ini pemerintah memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, menurut dia, persentase alokasi awal yang diterima justru lebih bagus tahun ini.
Pengalaman sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan para petani dalam perjalanan biasanya Kementerian Pertanian mengajukan tambahan alokasi anggaran untuk pupuk bersubsidi.
Sementara target luas areal tanaman padi selama tahun 2025 seluas 26.000 hektare dengan target produksi sekitar 156.000 ton gabah kering panen (GKP).
Baca juga: Petani Kudus diimbau tanam padi lebih awal hindari banjir saat panen

