Blora (ANTARA) - Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) Plantungan, Kecamatan Blora, Jawa Tengah, ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai role model atau percontohan untuk pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9/2025 tentang Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
"Alhamdulillah, Kopdes Merah Putih Plantungan ditunjuk sebagai role model, bukan hanya untuk Jawa Tengah tetapi juga tingkat nasional. Hal ini karena kesiapan kami, mulai dari kelembagaan hingga pengumpulan modal awal," kata Kepala desa (Kades) Plantungan Blora Endang Susana di Blora, Sabtu.
Untuk simpanan pokok saja, kata dia, sudah terkumpul Rp800 juta dari 800 warga yang ikut bergabung, dengan nilai simpanannya mencapai Rp1 juta per orang.
Penunjukan tersebut, menurut dia, menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar bagi pemerintah desa dan warga setempat.
Menurut dia tujuan utama pendirian Kopdes Merah Putih adalah untuk memberantas ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman online ilegal (pinjol) maupun praktik rentenir/plecit yang meresahkan.
Koperasi ini akan menjadi lembaga keuangan alternatif yang aman, murah, dan berbasis gotong royong.
"Kami sudah mendata warga-warga yang terjerat pinjol maupun rentenir. Hadirnya Kopdes Merah Putih diharapkan dapat membantu melunasi kebutuhan mereka, melalui skema pinjaman berbunga ringan. Bahkan kemarin kami juga ditawari oleh salah satu bank BUMN untuk mendapat pembiayaan Rp500 juta dengan bunga hanya 0,1 persen per bulan. Ini sangat ringan dan bisa kita kelola untuk kesejahteraan warga," ujarnya.
Dengan permodalan yang dimiliki, Kopdes Plantungan juga berencana membangun pabrik gula mini dengan investasi mencapai Rp20 miliar. Pabrik ini dirancang sebagai bentuk hilirisasi dari potensi pertanian tebu yang sangat besar di wilayah Plantungan dan sekitarnya.
"Kami sudah paparan dengan Wakil Menteri Koperasi dan staf-stafnya, dan kami sampaikan bahwa Plantungan siap membangun pabrik gula merah putih dengan kapasitas produksi sekitar 10 ton per bulan. Kami bekerja sama dengan bank-bank yang ada untuk realisasinya," ujarnya.
Endang mengungkapkan lahan tebu milik warga Plantungan mencapai 80 hektare di desa dan 130 hektare di luar wilayah desa, sehingga totalnya mencapai 300 hektare. Potensi ini dinilai sangat strategis untuk diolah melalui industri sendiri di tingkat desa.
Rencana pembangunan pabrik gula tidak dilakukan di pusat desa, melainkan di wilayah Kecamatan Japah dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan aksesibilitas.
Koperasi Desa Merah Putih nantinya juga difokuskan pada sektor ketahanan pangan. Sedangkan pengelolaan limbah dan minyak dari sumur artesis tetap menjadi domain BUMDes.
Baca juga: Gubernur Jateng pastikan 8.603 desa siap bentuk Koperasi Merah Putih