Semarang (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah membekali kompetensi tambahan kepada 51 mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (FH Unissula) Semarang.
Pembekalan pelatihan dalam Sekolah Jurnalistik Angkatan XX itu berlangsung secara daring, Sabtu (7/9), dengan menghadirkan tiga pemateri dari PWI Provinsi Jateng
Acara pembukaan dipandu oleh Sekretaris Prodi Ilmu Hukum Dr Ida Musofiana SH MH.
Hadir dalam pembukaan Sekolah Jurnalistik daring itu, Dekan FH Unissula Dr Jawade Hafidz SH MH, Wakil Dekan I Dr Widayati SH MH, Wakil Dekan II Dr Denny Suwondo SH MH, Kaprodi Sarjana 1 Dr Muhammad Ngazis SH MH bersama Sekretaris II Dini Amalia Fitri SH MH.
Adapun dari PWI diwakili Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS, Koordinator Sekolah Jurnalistik Alkomari, serta dua pemateri Widiyartono R dan Setiawan Hendra Kelana.
Ketua PWI Jateng, Amir Machmud NS, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi terhadap kegiatan Sekolah Jurnalistik bersama FH Unissula yang tetap dilaksanakan untuk meneruskan program sebelumnya.
Menurutnya, Sekolah Jurnalistik yang memasuki angkatan ke-20 ini merupakan agenda yang membanggakan bagi PWI. Pasalnya, ini penanda adanya ketertarikan dan kesungguhan dari Fakultas Hukum Unissula dalam memberi bekal calon lulusan, calon alumninya terhadap dunia jurnalistik yang terus berlanjut sejak 2016.
''Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi calon lulusan. Dan bagi kami, ini sekaligus memberi tantangan bagaimana kami harus mencari modifikasi dan kreativitas agar kegiatan lebih berbobot,'' ujar dosen ilmu jurnalistik di berbagai perguruan tinggi itu.
Amir juga berharap kegiatan ini menjadi faktor pembeda antara lulusan FH Unissula dengan alumni fakultas hukum perguruan tinggi yang lain.
Keterampilan khusus
Dekan FH Unissula Jawade Hafidz yang membuka acara juga menyatakan rasa syukur karena hingga saat ini, bersama PWI Jateng bisa secara istikamah berkomitmen melanjutkan kerjasama mengadakan Sekolah Jurnalistik ini.
Dia mengatakan, pihaknya mendukung sekolah ini sejak 2016 karena melihat ada satu pola, satu kurikulum dengan tujuan dan target yang ingin dicapai, sehingga berjalan tertib dan langgeng hingga sekarang.
''Saya mengapresiasi kegiatan ini karena mahasiswa kami, tak cukup dibekali dengan pengetahuan ilmu hukum saja tapi ketika terjun ke masyarakat bagaimana memformulasi, mengelaborasi berbagai persoalan masalah hukum yang bisa ditulis dalam bentuk berita. Alhamdulillah berkat kerja sama dengan PWI, banyak lulusan kami yang telah mampu menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan. Ada juga yang terjun sebagai wartawan,'' katanya.
Dia menandaskan, pihaknya akan terus melanjutkan program ini. Alasannya, ke depan Fakultas Hukum Unissula akan memperkuat kegiatan-kegiatan yang bersifat memberikan skill khusus bagi lulusannya.
Kegiatan Sekolah Jurnalistik menjadi bagian dari surat keterangan pendamping ijazah. Sebagai ketentuan Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, mengisyaratkan bahwa fakultas selain memberikan ijazah, transkrip nilai, juga tambahan skill khusus.
Dalam Sekolah Jurnalistik ini, ada tiga pemateri yang mengajarkan tentang ilmu jurnalistik. Sesi pertama Sekretaris PWI Setiawan Hendra Kelana memberikan pengetahuan soal Hukum Pers dan Etika Komunikasi, selanjutnya Widiyartono R yang membedah tentang teknik dan praktik penulisan artikel ilmiah populer, serta Alkomari yang membawakan Konvergensi Media. ***