BPBD Kota Semarang distribusikan 295.000 liter air atasi kekeringan
Semarang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang sampai saat ini telah melakukan pendistribusian air bersih sebanyak 295.000 liter untuk membantu warga yang wilayahnya mengalami kekeringan saat musim kemarau.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto, di Semarang, Jumat, mengatakan bantuan ratusan ribu liter air bersih itu didistribusikan kepada sebanyak 1.430 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 14 kelurahan di Kota Semarang.
Ia menyebutkan total saat ini distribusi air bersih ke warga terdampak kekeringan itu menggunakan 59 truk tanki dengan estimasi kapasitas setiap truk tangki sebanyak 5.000 liter air bersih.
"Dan telah di-'droping' ke sebanyak 1.430 kepala keluarga, yang tersebar di 14 titik atau kelurahan di Kota Semarang," katanya.
Menurut dia, wilayah terbanyak dibantu pengiriman air bersih yakni Kelurahan Rowosari di Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Muktiharjo Kidul di Kecamatan Pedurungan dengan masing-masing sebanyak 130.000 liter dan 45.000 liter air bersih.
Sedangkan untuk 12 titik lainnya, di antaranya ada di Mangunharjo (Kecamatan Tembalang), Gondoriyo (Kecamatan Ngaliyan), dan Cepoko (Kecamatan Gunungpati) dengan pengiriman air bersih bervariasi mulai dari 20.000 liter, 15.000 liter dan 10.000 liter.
Untuk proses pengiriman air bersih, kata Endro, pihaknya bekerja sama dengan PDAM Tirta Moedal maupun pihak swasta melalui program CSR (corporate social responsibility).
"Alhamdulillah, sampai saat ini droping air bersih ke warga yang terdampak kekeringan masih terpenuhi dan terlayani," kata Endro.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan bahwa pihaknya pada musim kemarau ini selain melaksanakan langkah antisipasi terhadap kekeringan.
"Banyak wilayah yang kami antisipasi. Wilayah yang sering kekeringan itu ada di Rowosari, Jabungan, juga Gondorio, serta Gedawang ini yang harus diantisipasi," kata Ita, sapaan akrabnya.
Dari sisi penyediaan air, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM untuk melakukan distribusi bantuan air ke wilayah-wilayah terdampak.
"Dari sisi penyediaan, tidak hanya ada dari PDAM saja, tapi ada penyediaan dari Pamsimas, atau artetis, dan sebagainya," katanya.
Sampai saat ini, kata dia, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya terus menginventarisasi wilayah mana saja yang membutuhkan air.
"Selain mengecek mana saja kebutuhan air, tapi juga melakukan pengelolaan air. Pesan saya kepada masyarakat agar bijak menggunakan air dengan efisien, dan juga bisa berhemat," katanya.*
Baca juga: BPBD: 100 tangki air bersih ke 10 desa Purbalingga terdampak kemarau
Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto, di Semarang, Jumat, mengatakan bantuan ratusan ribu liter air bersih itu didistribusikan kepada sebanyak 1.430 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 14 kelurahan di Kota Semarang.
Ia menyebutkan total saat ini distribusi air bersih ke warga terdampak kekeringan itu menggunakan 59 truk tanki dengan estimasi kapasitas setiap truk tangki sebanyak 5.000 liter air bersih.
"Dan telah di-'droping' ke sebanyak 1.430 kepala keluarga, yang tersebar di 14 titik atau kelurahan di Kota Semarang," katanya.
Menurut dia, wilayah terbanyak dibantu pengiriman air bersih yakni Kelurahan Rowosari di Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Muktiharjo Kidul di Kecamatan Pedurungan dengan masing-masing sebanyak 130.000 liter dan 45.000 liter air bersih.
Sedangkan untuk 12 titik lainnya, di antaranya ada di Mangunharjo (Kecamatan Tembalang), Gondoriyo (Kecamatan Ngaliyan), dan Cepoko (Kecamatan Gunungpati) dengan pengiriman air bersih bervariasi mulai dari 20.000 liter, 15.000 liter dan 10.000 liter.
Untuk proses pengiriman air bersih, kata Endro, pihaknya bekerja sama dengan PDAM Tirta Moedal maupun pihak swasta melalui program CSR (corporate social responsibility).
"Alhamdulillah, sampai saat ini droping air bersih ke warga yang terdampak kekeringan masih terpenuhi dan terlayani," kata Endro.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan bahwa pihaknya pada musim kemarau ini selain melaksanakan langkah antisipasi terhadap kekeringan.
"Banyak wilayah yang kami antisipasi. Wilayah yang sering kekeringan itu ada di Rowosari, Jabungan, juga Gondorio, serta Gedawang ini yang harus diantisipasi," kata Ita, sapaan akrabnya.
Dari sisi penyediaan air, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan PDAM untuk melakukan distribusi bantuan air ke wilayah-wilayah terdampak.
"Dari sisi penyediaan, tidak hanya ada dari PDAM saja, tapi ada penyediaan dari Pamsimas, atau artetis, dan sebagainya," katanya.
Sampai saat ini, kata dia, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya terus menginventarisasi wilayah mana saja yang membutuhkan air.
"Selain mengecek mana saja kebutuhan air, tapi juga melakukan pengelolaan air. Pesan saya kepada masyarakat agar bijak menggunakan air dengan efisien, dan juga bisa berhemat," katanya.*
Baca juga: BPBD: 100 tangki air bersih ke 10 desa Purbalingga terdampak kemarau