Solo (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah mengadakan "Asistensi Teknis Drafting Paten" di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Selasa (27/8), untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan dalam mengajukan hak paten dan mendorong peningkatan invensi atau penemuan.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto mengungkapkan selama ini banyak inventor di daerah yang mengeluhkan dalam memperoleh hak paten membutuhkan waktu yang lama dan proses yang rumit srhingga masyarakat menjadi enggan untuk mendaftarkan karyanya untuk memperoleh hak paten.
“Peningkatan pengetahuan dan pemahaman inventor terhadap pembuatan drafting paten sangat diperlukan karena hal ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendaftarkan paten,” ujar Tejo dalam sambutannya.
“Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika mengajukan permohonan paten yaitu apakah inovasi tersebut baru, serta apakah invensi yang diajukan mempunyai nilai ekonomi atau memiliki potensi komersial,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa melalui kegiatan ini menjadi bukti bahwa Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah berkomitmen dalam mendukung para akademisi untuk mengamankan hak kekayaan intelektual mereka serta memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Menanggapi hal itu, Rektor UMS Sofyan Anif, mengungkapkan apresiasinya atas kerja sama antara Kemenkumham Jawa Tengah dengan UMS yang terus terjalin sehingga memberikan motivasi bagi para akademisi dalam mencatatkan inovasinya seperti paten dan hak kekayaan intelektual lainnya.
“Kegiatan ini sangat strategis, karena seringkali usulan para guru besar tidak hanya dinilai seberapa besar jurnal publikasi yang ada, tapi juga dilihat berapa banyak hak kekayaan intelektual terutama dalam bentuk paten yang dimiliki. Maka dari itu kami apresiasi kepada kemenkumham yang telah memberikan peluang yang bisa kita gunakan dalam rangka memperkuat keilmuan kita di UMS,” ucap Sofyan.
Berlangsung di Gedung Induk Siti Walidah, kegiatan diikuti oleh peserta yang terdiri dari inventor dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Surakarta. Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pendampingan langsung dari para ahli. Mereka memberikan bimbingan teknis dalam penyusunan dokumen paten, mulai dari penjelasan mengenai persyaratan formal hingga cara merumuskan klaim yang kuat untuk melindungi invensi.
Dalam sesi asistensi ini, para peserta berkesempatan untuk menyusun draf dokumen paten mereka dengan bimbingan langsung dari para narasumber, memastikan bahwa dokumen yang dihasilkan memenuhi standar dan siap untuk diajukan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan jumlah pendaftaran paten di Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan, melalui asistensi ini, para inventor dapat lebih percaya diri dalam melindungi hasil karya mereka, serta mendorong munculnya lebih banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Tampak mengikuti kegiatan Wakil Rektor III UMS Ihwan Susila, Guru Besar Program Studi Teknik Kimia sekaligus Kabid Inovasi dan Produk Unggulan Lembaga riset dan Inovasi UMS Kun Harismah, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Anggiat Ferdinan, dan Kepala UPT Se-Keresidenan Surakarta. ***