Pemkab Kudus siapkan lapak darurat korban kebakaran
Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyiapkan tempat berjualan darurat untuk para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Barang Bekas di Jalan Kudus Purwodadi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
"Tempat berjualan sementara akan disiapkan memanfaatkan lahan yang ada di lokasi Pasar Barang Bekas ini, sehingga sembari menunggu perbaikan mereka masih bisa berjualan sementara," kata Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie saat meninjau kebakaran Pasar Barang Bekas di Desa Jati Wetan, di Kudus, Rabu.
Untuk perbaikan pasar, kata dia, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Sekda Kudus dan Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus, kemungkinan untuk menggunakan dana tidak terduga (TT).
Terkait dengan keluhan pedagang yang memiliki tanggungan pinjaman di perbankan, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan perbankan terkait, seperti BNI maupun Bank Pasar untuk memberikan keringanan, sehingga tidak dituntut segera karena los tempat berjualan mereka ludes terbakar.
"Dari 276 los untuk berjualan pedagang, hampir tidak ada barang jualan yang tersisa karena semuanya ludes terbakar," ujarnya.
Sementara potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas ini, diperkirakan mencapai Rp2 miliar.
Pasar Barang Bekas tersebut, diketahui mengalami kebakaran pada Rabu (5/6) pukul 00.30 WIB.
Untuk memadamkan kebakaran tersebut, diterjunkan personel pemadam kebakaran dari BPBD Kudus, serta dibantu tim Damkar Pol PP, PT Pura, dan PT Djarum.*
"Tempat berjualan sementara akan disiapkan memanfaatkan lahan yang ada di lokasi Pasar Barang Bekas ini, sehingga sembari menunggu perbaikan mereka masih bisa berjualan sementara," kata Penjabat Bupati Kudus M. Hasan Chabibie saat meninjau kebakaran Pasar Barang Bekas di Desa Jati Wetan, di Kudus, Rabu.
Untuk perbaikan pasar, kata dia, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Sekda Kudus dan Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus, kemungkinan untuk menggunakan dana tidak terduga (TT).
Terkait dengan keluhan pedagang yang memiliki tanggungan pinjaman di perbankan, kata dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan perbankan terkait, seperti BNI maupun Bank Pasar untuk memberikan keringanan, sehingga tidak dituntut segera karena los tempat berjualan mereka ludes terbakar.
"Dari 276 los untuk berjualan pedagang, hampir tidak ada barang jualan yang tersisa karena semuanya ludes terbakar," ujarnya.
Sementara potensi kerugian akibat kebakaran Pasar Barang Bekas ini, diperkirakan mencapai Rp2 miliar.
Pasar Barang Bekas tersebut, diketahui mengalami kebakaran pada Rabu (5/6) pukul 00.30 WIB.
Untuk memadamkan kebakaran tersebut, diterjunkan personel pemadam kebakaran dari BPBD Kudus, serta dibantu tim Damkar Pol PP, PT Pura, dan PT Djarum.*