Purwokerto (ANTARA) - Akademisi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr Indaru Setyo Nurprojo memprediksi Pilkada Purbalingga 2024 bakal menjadi gelaran pemilu yang menarik dengan tampilnya seorang paman dan keponakan yang potensial menjadi rival.
"Dalam pelaksanaan pilkada, sebagai warga negara Indonesia, siapa pun berhak maju sebagai bakal calon bupati maupun bakal calon wakil bupati," kata Indaru di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Menurut dia, hal itu juga berlaku di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, yang terbuka peluang adanya persaingan antara seorang keponakan dan pamannya dalam Pilkada Purbalingga 2024.
Dalam hal ini, sosok yang dimaksud Indaru adalah bakal calon bupati (bacabup) petahana Dyah Hayuning Pratiwi dan bacabup R Ruli Adi.
Dyah Hayuning Pratiwi yang akrab disapa Tiwi merupakan keponakan dari R Ruli Adi, mantan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta mantan Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
"Jadi akan sangat mungkin adanya persaingan antara keponakan dan paman, kakak dan adik, ataupun sahabat. Jadi semua sah-sah saja," kata Ketua Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu.
Kendati demikian, dia mengatakan masyarakat harus menilai kapasitas dan kapabilitas dari para calon yang muncul tersebut.
Menurut dia, masyarakat bisa menilai program atau visi dan misi yang ditawarkan oleh masing-masing calon sebelum menentukan pilihannya.
"Masyarakat dapat menilai, misalnya bagaimana keponakan (Tiwi, red.) dalam memimpin Kabupaten Purbalingga, apa saja prestasinya, dan bagaimana kinerjanya," katanya.
Di sisi lain, kata dia, masyarakat juga bisa melihat rekam jejak sang paman saat memimpin dan bekerja di tempat sebelumnya, termasuk apa saja prestasi yang diraih dan bagaimana kinerjanya.
"Sebaiknya kapasitas dan kapabilitas jadi pegangan masyarakat," kata Indaru menegaskan.
Terkait dengan hubungan keluarga antara Dyah Hayuning Pratiwi dan R Ruli Adi, berdasarkan hasil penelusuran diketahui bahwa Tiwi merupakan anak pasangan Triyono Budi Sasongko (mantan Bupati Purbalingga periode 2000-2005 dan 2005-2010) dan RR Ina Ratnawati (putri sulung RM Subagio Wiryo Saputra).
Tiwi yang mengawali kariernya sebagai karyawan PT Pegadaian itu terjun ke dunia politik sejak tahun 2015 dengan menjadi Wakil Bupati Purbalingga periode 2016-2021 mendampingi Bupati H Tasdi.
Selanjutnya, dia dilantik sebagai Bupati Purbalingga pada tahun 2019 untuk menggantikan Tasdi yang tersandung kasus korupsi pada tahun 2018. Pada Pilkada Purbalingga 2020, Tiwi maju sebagai calon bupati dengan didampingi calon wakil bupati H Sudono, hingga akhirnya terpilih sebagai pasangan Bupati-Wakil Bupati Purbalingga periode 2021-2024.
Pada Pilkada Purbalingga 2024, Tiwi kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Purbalingga dan telah mendaftar sebagai bacabup melalui PDI Perjuangan Kabupaten Purbalingga.
Sementara R Ruli Adi merupakan anak laki-laki pertama dari RM Subagio Wiryo Saputra. Ruli Adi juga merupakan buyut langsung laki-laki tertua dari Dipokusumo V atau dikenal dengan sebutan Kanjeng Candiwulan yang menjabat sebagai Bupati Ke-7 Purbalingga, sehingga masyarakat Purbalingga kerap menyebut R Ruli Adi sebagai Putra Mahkota trah Dipokusumo.
Selain pernah menjadi direksi di PT KAI (Persero) dan PT KPI, Ruli yang mengawali kariernya di Sekretariat Pengendalian Operasional Pembangunan (Setdalopbang) pada tahun 1990-1993 itu pernah mengemban jabatan strategis di sejumlah BUMN.
Ruli diketahui telah mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan bacabup melalui PKB Kabupaten Purbalingga pada Sabtu (25/5), dan selanjutnya akan mengembalikan formulir pendaftaran bacabup ke Partai Gerindra Kabupaten Purbalingga pada Kamis (30/5).
Baca juga: Mantan Direktur Pertamina mendaftar bacabup di PKB Purbalingga-Jateng
Baca juga: Bupati ajak masyarakat Purbalingga kawal Pilkada Serentak 2024
Baca juga: Saat mantan Direktur Pertamina siap 'nyalon' bupati pada Pilkada Purbalingga