Sudaryono dapat dukungan pedagang Pasar Antik Solo
Semarang (ANTARA) - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono mendapat dukungan untuk maju sebagai calon Gubernur Jateng dari sejumlah pedagang Pasar Barang Antik Triwindu Solo dan Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Solo Raya.
"Kami pedagang Pasar Barang Antik Triwindu mendeklarasikan siap memenangkan dan mendukung Mas Dar sebagai Gubernur Jateng," kata Kardinah, pedagang Pasar Barang Antik Triwindu, Solo, dalam pernyataan tertulis, di Semarang, Sabtu.
Kardinah mendoakan sosok yang akrab disapa Mas Dar tersebut bisa terpilih menjadi Gubernur Jateng karena yakin merupakan sosok pemimpin yang dibutuhkan dan amanah untuk Jateng.
"Semoga menjadi Gubernur Jateng yang baik amanah memikirkan kita-kita," katanya.
Hanya saja apabila Mas Dar terpilih sebagai Gubernur Jateng, ia berharap Pasar Barang Antik Triwindu mendapat promosi lebih banyak dari Pemerintah sehingga menarik banyak pengunjung.
"Semoga semakin banyak pengunjungnya, laris dipromosikan pasarnya," kata Kardinah yang sudah menjadi penjual barang antik sejak 1985.
Selain dukungan, mereka juga siap untuk mengawal dan memenangkan Mas Dar pada kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024.
Mendapat dukungan dari pedagang pasar barang antik tersebut, Mas Dar mengucapkan terima kasih dan menegaskan bahwa Partai Gerindra Jateng memperhatikan betul keberlangsungan masa depan pedagang antik, terutama di Pasar Triwindu, Solo.
"Ini kami buktikan dengan program Warung Juang yang sudah berjalan selama dua tahun ini," katanya.
Program yang dijalankan Partai Gerindra itu merupakan program pinjaman lunak tanpa bunga bagi pelaku UMKM yang membutuhkan suntikan modal untuk menjalankan usaha mereka.
"Alhamdulillah, nasabah di Pasar Triwindu ini ada 70 orang lebih yang menerima manfaat dari pinjaman kegiatan Warung Juang. Yang 'waiting list' ingin menerima manfaat Warung Juang juga banyak," katanya.
"Ini lagi kamj hitung barang kali ada penambahan supaya penerima manfaat bisa dirasakan sebanyak mungkin di seluruh Indonesia, khususnya Jateng," tambahnya.
Sementara itu, untuk sektor pertanian, Sudaryono juga mengaku selama ini banyak menerima keluhan dari para petani yang kesulitan mengakses pupuk dan pestisida akibat program Kartu Tani.
"Kami ada gerakan Petani Merdeka yang sifatnya mengadvokasi petani. Petani mengeluhkan urusan pupuk, bibit, dan pestisida terkait Kartu Tani yang menyusahkan. Kita pastikan bahwa di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kartu Tani akan dihapus," katanya.
Dalam upaya mengadvokasi petani dari ketergantungan pupuk, Partai Gerindra dalam waktu dekat akan memberangkatkan 100 orang ke Atambua untuk mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik.
"Tujuannya supaya mengurangi pupuk kimia. Bukan sok pengen bikin beras atau tanaman organik, tapi mengurangi biaya tanam yaitu biaya pupuk. Kami lagi data ada 100 orang yang akan kami berangkatkan ke Atambua untuk 'training' pembuatan pupuk organik," katanya.
Sudaryono mengatakan bahwa program pelatihan pembuatan pupuk organik itu tidak perlu menunggu dirinya sampai menjadi Gubernur Jateng.
"Jadi, berbuat tak harus jadi sesuatu atau nunggu nyalon jadi apa. Kami berbuat baik aja, perkara rakyat menilai baik, senang, dan nyoblos karena suka, itu kehendak rakyat. Kamj serahkan kepada pribadi masing-masing," pungkasnya.
"Kami pedagang Pasar Barang Antik Triwindu mendeklarasikan siap memenangkan dan mendukung Mas Dar sebagai Gubernur Jateng," kata Kardinah, pedagang Pasar Barang Antik Triwindu, Solo, dalam pernyataan tertulis, di Semarang, Sabtu.
Kardinah mendoakan sosok yang akrab disapa Mas Dar tersebut bisa terpilih menjadi Gubernur Jateng karena yakin merupakan sosok pemimpin yang dibutuhkan dan amanah untuk Jateng.
"Semoga menjadi Gubernur Jateng yang baik amanah memikirkan kita-kita," katanya.
Hanya saja apabila Mas Dar terpilih sebagai Gubernur Jateng, ia berharap Pasar Barang Antik Triwindu mendapat promosi lebih banyak dari Pemerintah sehingga menarik banyak pengunjung.
"Semoga semakin banyak pengunjungnya, laris dipromosikan pasarnya," kata Kardinah yang sudah menjadi penjual barang antik sejak 1985.
Selain dukungan, mereka juga siap untuk mengawal dan memenangkan Mas Dar pada kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024.
Mendapat dukungan dari pedagang pasar barang antik tersebut, Mas Dar mengucapkan terima kasih dan menegaskan bahwa Partai Gerindra Jateng memperhatikan betul keberlangsungan masa depan pedagang antik, terutama di Pasar Triwindu, Solo.
"Ini kami buktikan dengan program Warung Juang yang sudah berjalan selama dua tahun ini," katanya.
Program yang dijalankan Partai Gerindra itu merupakan program pinjaman lunak tanpa bunga bagi pelaku UMKM yang membutuhkan suntikan modal untuk menjalankan usaha mereka.
"Alhamdulillah, nasabah di Pasar Triwindu ini ada 70 orang lebih yang menerima manfaat dari pinjaman kegiatan Warung Juang. Yang 'waiting list' ingin menerima manfaat Warung Juang juga banyak," katanya.
"Ini lagi kamj hitung barang kali ada penambahan supaya penerima manfaat bisa dirasakan sebanyak mungkin di seluruh Indonesia, khususnya Jateng," tambahnya.
Sementara itu, untuk sektor pertanian, Sudaryono juga mengaku selama ini banyak menerima keluhan dari para petani yang kesulitan mengakses pupuk dan pestisida akibat program Kartu Tani.
"Kami ada gerakan Petani Merdeka yang sifatnya mengadvokasi petani. Petani mengeluhkan urusan pupuk, bibit, dan pestisida terkait Kartu Tani yang menyusahkan. Kita pastikan bahwa di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kartu Tani akan dihapus," katanya.
Dalam upaya mengadvokasi petani dari ketergantungan pupuk, Partai Gerindra dalam waktu dekat akan memberangkatkan 100 orang ke Atambua untuk mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik.
"Tujuannya supaya mengurangi pupuk kimia. Bukan sok pengen bikin beras atau tanaman organik, tapi mengurangi biaya tanam yaitu biaya pupuk. Kami lagi data ada 100 orang yang akan kami berangkatkan ke Atambua untuk 'training' pembuatan pupuk organik," katanya.
Sudaryono mengatakan bahwa program pelatihan pembuatan pupuk organik itu tidak perlu menunggu dirinya sampai menjadi Gubernur Jateng.
"Jadi, berbuat tak harus jadi sesuatu atau nunggu nyalon jadi apa. Kami berbuat baik aja, perkara rakyat menilai baik, senang, dan nyoblos karena suka, itu kehendak rakyat. Kamj serahkan kepada pribadi masing-masing," pungkasnya.