Semarang (ANTARA) - Sebanyak 79 warga binaan Pemasyarakatan (WBP) di Jawa Tengah memperoleh remisi khusus pada peringatan Hari Raya Suci Waisak 2568 BE Tahun 2024.
Remisi Khusus diberikan kepada narapidana penganut agama Buddha. Dari jumlah tersebut, tidak ada WBP yang dapat langsung bebas.
Hal itu, sebagaimana disebutkan dalam Siaran Pers Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Rabu (22/5).
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto mengatakan jika besaran remisi yang diberikan pada Hari Raya Waisak ini juga sama seperti remisi khusus lainnya, yaitu antara 15 hari sampai 2 bulan.
" Di hari istimewa ini, remisi khusus 15 hari diberikan kepada 3 orang, sebanyak 1 bulan diberikan kepada 27 orang, dan sebanyak 1 bulan 15 hari kepada 26 orang serta remisi 2 bulan diberikan kepada 23 WBP, " terang Kakanwil.
"Pemberian remisi ini merupakan hak WBP yang tentunya telah menunjukkan perilaku baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan, " jelas Tejo Harwanto.
"Pemberian remisi khusus ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi WBP untuk menjadi lebih baik dan kembali ke masyarakat sebagai insan yang bermanfaat, " sambung Kakanwil.
Diketahui, dari jumlah 49 lapas dan rutan yang ada di Jawa Tengah, Lapas Kelas IIA Kembangkuning Nusakambangan menjadi penyumbang terbanyak WBP yang mendapatkan remisi. Tercatat ada 19 orang WBP yang mendapatkan remisi di UPT ini. Disusul Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan dengan jumlah 14 orang dan Lapas Kelas IIA Besi Nusakambangan sebanyak 14 orang.
Sementara, jika dilihat berdasarkan penggolongan pidana, sejumlah 74 orang merupakan WBP kasus narkotika dan 5 orang merupakan kasus pidana umum.
Pemberian remisi berdampak pada penghematan anggaran.
"Dengan diberikan remisi khusus kali ini, secara otomatis anggaran negara yang biasanya dikeluarkan untuk biaya makan WBP juga akan berkurang, " terang Kakanwil.
"Dari jumlah tersebut di atas, Remisi Khusus Hari Raya Waisak tahun 2024 menghemat anggaran sebesar Rp64.695.000," pungkas Tejo Harwanto.
Sebagai informasi, pemberian remisi ini berdasarkan Undang-undang Pemasyarakatan Nomor 22 Tahun 2022, yang mana berdasarkan aturan tersebut, semua narapidana yang telah memenuhi syarat berhak mendapatkan remisi.
Untuk diketahui, jumlah penghuni lapas dan rutan se-Jawa Tengah per tanggal 12 Mei 2024 ini berjumlah 14.226 orang. Ada pun jumlah narapidana 11.280 dan tahanan 2.946 orang dengan kapasitas jumlah hunian lapas/rutan yang ada di Jawa Tengah sejumlah 10.150 orang. ***
Berita Terkait
Kemenkumham Jateng cegah judol, sosialisasi hukum di kadarkum Wonosobo
Jumat, 15 November 2024 16:13 Wib
Kemenkumham dorong WNI naturalisasi asal Prancis beri kontribusi bagi RI
Kamis, 14 November 2024 12:49 Wib
MPWN Jateng bacakan putusan sidang dan gelar perkara notaris
Rabu, 13 November 2024 17:16 Wib
Klaten panen KIK, Kemenkumham Jateng serahkan 15 sertifikat ke Bupati
Rabu, 13 November 2024 9:48 Wib
Kemenkumham Jateng tekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran
Selasa, 12 November 2024 15:03 Wib
"From Cells to Skills", pelatihan merias artis di Rutan Purbalingga
Selasa, 12 November 2024 14:42 Wib
Hari Pahlawan, Kemenkumham Jateng-RSUP Dr. Kariadi gelar donor darah
Senin, 11 November 2024 12:18 Wib
Kemenkumham Jateng instruksikan hemat anggaran perjalanan dinas
Senin, 11 November 2024 12:13 Wib