Semarang (ANTARA) - Mantan Wali Kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro menyatakan kesiapannya maju kembali pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Semarang Tahun 2024.
Kesiapan itu disampaikan Soemarmo saat memenuhi undangan Desk Pilkada DPC Partai Gerindra Kota Semarang untuk penjajakan dan pendalaman mengenai bakal calon wali kota Semarang.
"Saya ini kan diundang Partai Gerindra. Sebetulnya sudah hari Jumat (17/5) lalu, tetapi karena saya tidak bisa, saya mohon dijadwalkan ulang. Setelah itu, desk pilkada mengundang lagi," katanya, di Kantor DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Senin.
Datang didampingi sang putra, Gumilang Febriansyah Wisnudananto, Soemarmo ditemui langsung Ketua Desk Pilkada DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso.
"Yang disampaikan tadi, di antaranya bagaimana popularitas, elektabilitas Pak Marmo? Saya tidak bisa mengukur diri sendiri," kata Soemarmo yang juga Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah.
Sebagai kader PKB, Soemarmo sebelumnya juga sudah mendaftar sebagai bakal calon wali kota Semarang pada penjaringan yang digelar DPC PKB Kota Semarang.
Dalam memenuhi undangan Partai Gerindra, ia pun mengaku sudah meminta izin, baik kepada jajaran DPW PKB Jateng maupun DPC PKB Kota Semarang.
"Saya sudah laporan, baik kepada DPW maupun DPC (PKB, red.). Saya izin dulu, ini terkait etika," kata mantan Ketua DPC PKB Kota Semarang tersebut.
Meski siap maju kontestasi Pilkada Kota Semarang, ia mengaku sejauh ini belum bergerak terlalu jauh dan membuat panggung, sebagaimana bakal calon lainnya.
"Memang saya belum bergerak, istilahnya membuat panggung. Ojo kesusu, Ojo grusa-grusu. Biarkan temen-temen lain mendaftar, enggak apa-apa, waktunya masih cukup," katanya.
Apalagi, Soemarmo pernah dua kali bertarung pada kontestasi Pilkada Kota Semarang, yakni pada 2010 yang memenangkannya menjadi wali kota dan pada Pilkada Kota Semarang 2015.
Bahkan, ia mengaku sejauh ini sudah ada perwakilan sejumlah partai politik yang datang memintanya untuk mendaftar sebagai bakal calon wali kota Semarang.
Selain dengan Gerindra, Soemarmo juga membuka komunikasi dengan partai-partai lainnya, seperti Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), PPP, dan Nasdem.
"Tetapi, untuk PDI Perjuangan dan Partai Demokrat terus terang tidak. Kenapa? Karena di sana sudah ada calonnya (bakal calon wali kota, red.)," katanya.
Selain itu, Soemarmo yang optimistis kasus korupsi yang pernah menjeratnya hingga dipidana tidak akan memengaruhi kepercayaan masyarakat jika kembali maju sebagai calon wali kota Semarang.
"Melihat ke belakang, (Pilkada Kota Semarang, red.) 2010 dengan lima pasang (pasangan calon), saya dapat 34,76 persen. Lima tahun kemudian, pulang dari 'pesantren', ternyata saya ikut dalam pilwakot lagi (perolehan suara, red.) masih 'ajeg' (tetap, red ), 34, sekian persen," katanya.
Sementara itu, Ketua Desk Pilkada DPC Partai Gerindra Kota Semarang Joko Santoso mengatakan pihaknya memang menggelar penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota secara tertutup sehingga tidak membuka pendaftaran.
Namun, kata dia, Gerindra mengundang sosok-sosok yang potensial, baik internal maupun eksternal untuk dilakukan penjajakan mengenai peluang untuk diusung pada Pilkada Kota Semarang 2024, termasuk Soemarmo.
"Pak Marmo adalah salah satu calon wali kota potensial. Popularitas sudah punya karena mantan wali kota, partai punya (PKB, red). Tinggal nambah supaya kapal menjadi besar," katanya.