Solo (ANTARA) - Panitia memastikan kelanjutan pembangunan Masjid Sriwedari Solo, Jawa Tengah, yang sempat mangkrak akibat diwarnai oleh sengketa lahan antara Pemkot Surakarta dengan ahli waris Wiryodiningrat.
Salah satu panitia Gareng S Haryanto di Solo, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan kelanjutan pembangunan masjid itu akan memanfaatkan potensi CSR dari sejumlah pihak.
"Anggaran kan ini sebagian sudah ada. Nanti sebentar lagi kita muter lagi untuk anggaran CSR-CSR yang ada," katanya.
Dengan terkumpulnya anggaran untuk kelanjutan Masjid Sriwedari, pihaknya berharap pembangunan dapat dilanjutkan usai Lebaran 2024.
"Target kalau bisa tahun ini selesai. Nanti dimulai habis Lebaran. Tinggal finishing sebenarnya," katanya.
Terkait dengan lahan, dikatakannya, sudah tidak ada masalah.
"Saya kira sudah nggak ada masalah, dari pemerintah nggak ada masalah," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan pemerintah bergerak atas dasar hukum, termasuk kaitannya dengan lahan.
"Kami sudah koordinasi terus dengan Kejaksaan dan Kejaksaan memberikan lampu hijau untuk melanjutkan pembangunan masjid yang mangkrak," katanya.
Meski Pemkot Surakarta sebatas memiliki hak pakai, menurut dia, sudah menjadi dasar yang sangat kuat. "Terus apa lagi," katanya.