Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah masih terus melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir untuk dibawa ke beberapa lokasi pengungsian pada Kamis.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Apriliyanto Dwi Purnomo di Pekalongan Kamis mengatakan bahwa curah hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan beberapa titik di daerah itu terendam banjir.
"Hingga Kamis sore ini proses evakuasi warga masih terus berlangsung, karena curah hujan masih tinggi dan merendam sejumlah wilayah," katanya.
Menurut dia, berdasar data sementara, jumlah pengungsi sudah mencapai 572 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan kondisi curah hujan yang masih tinggi.
Banjir mulai melanda daerah itu sejak Rabu (13/3), dan kondisi ketinggian air terus bertambah dengan curah hujan cukup ekstrem yang terjadi pada Kamis (14/3) ini.
"Beberapa titik banjir di Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Utara mencapai ketinggian bervariasi. Akan tetapi, rata-rata ketinggian air mencapai 50 sentimeter," katanya.
Apriliyanto Dwi menjelaskan, sejumlah titik banjir di Kecamatan Pekalongan Barat seperti Tirto, Pasirkratonkramat, dan Bendan Kergon.
Kemudian di sejumlah wilayah Kecamatan Pekalongan Timur seperti Kelurahan Klego dan Pekalongan Utara (Degayu) dengan kedalaman sekitar di atas 50 sentimeter.
Kemudian untuk lokasi pengungsian seperti aula Kecamatan Pekalongan Barat sebanyak 200 orang, Masjid Al Ikhla 150 orang, dan di TPQ An Nikmah Tirto enam orang.
Kemudian di Kecamatan Pekalongan Timur, lokasi pengungsian berada di gedung Amanjiba sebanyak 51 orang, gedung Panti Asuhan Arrabitoh (55 orang), SD Negeri 1 Klego (36 orang), SD Negeri 4 Klego (41 orang), gang Mentari (5 orang), dan gedung pertemuan Sampangan (28 orang).
"Kami mengimbau masyarakat terdampak banjir agar memperhatikan keselamatan. Jika lebih aman mengungsi, ya silakan untuk mengungsi saja," katanya.