Pemkab Pati targetkan angka IPM naik seiring hadirnya perguruan tinggi baru
Pati (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menargetkan angka indeks pembangunan manusia (IPM) bisa naik, seiring hadirnya perguruan tinggi baru, kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pati Mochtar.
"Salah satu perguruan tinggi yang hari ini (5/2) mewisuda mahasiswanya, yakni Universitas Safin Pati (USP). Tentunya, dengan meluluskan mahasiswa ikut berkontribusi dalam pembangunan secara langsung, khususnya pembangunan manusia," ujarnya saat menghadiri acara wisuda ke satu sarjana, diploma, dan profesi USP di Hotel Safin Pati, Senin.
Dengan diwisudanya 116 mahasiswa, kata dia, tentunya bisa ikut mengubah indeks pembangunan manusia di Kabupaten Pati menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Ia juga berharap semakin banyaknya perguruan tinggi di Pati bisa menghilangkan paradigma negatif Kota Pati sebagai kota pensiun dan karaoke diganti menjadi kota pendidikan maupun kota ekonomi.
Mahasiswa yang diwisuda ini, kata dia, nantinya akan mengalami perjalanan visi Indonesia Emas tahun 2045. Sedangkan visi Kabupaten Pati dalam rangka mendukung Indonesia Emas, yakni Pati unggul, sejahtera, bermartabat, dan berkelanjutan.
"Visi unggul salah satunya harus diukur dengan kualitas pendidikannya. Harapannya bisa mengantarkan keunggulan kompetitif dan komparatif. USP mengawali konsep reformasi yang di dalamnya ada kecepatan karena dalam waktu singkat, yakni satu tahun kehadirannya di Pati bisa menunjukkan pembelajarannya dan bisa mewisuda untuk pertama kalinya," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pati, angka IPM Kabupaten Pati tahun 2022 sebesar 72,32 atau meningkat dibandingkan tahun 2021 dengan angka IPM sebesar 71,77.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng Bimo Widyo Handoko berharap berbagai capaian dan kerja sama oleh USP, didorong menjadi program perguruan tinggi unggul.
"Jika ingin membangun peradaban yang baik, tentu saja sumber daya manusia (SDM) yang harus diperbaiki juga. Untuk itu, kami dorong USP terus berinovasi dan meningkatkan kualitasnya," ujarnya.
Sementara itu, Rektor USP Dr Murtono M.Pd mengaku bangga dengan adanya wisuda pertama, sekaligus menjawab keraguan masyarakat terkait USP karena dari gabungan perguruan tinggi dalam tempo satu tahun bisa menggelar wisuda dengan mengikuti sesuai regulasi yang ada.
"Mudah-mudahan masyarakat Pati memiliki kepercayaan sehingga berbondong-bondong ke USP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi," ujarnya.
Dari 116 wisudawan, kata dia, semuanya berasal dari fakultas kesehatan, yakni program studi kesehatan, keperawatan, farmasi, dan ners.
"Para lulusan juga dibekali praktik di lapangan, sehingga diharapkan bisa langsung bekerja dan mengabdikan diri di masyarakat," ujarnya.
"Salah satu perguruan tinggi yang hari ini (5/2) mewisuda mahasiswanya, yakni Universitas Safin Pati (USP). Tentunya, dengan meluluskan mahasiswa ikut berkontribusi dalam pembangunan secara langsung, khususnya pembangunan manusia," ujarnya saat menghadiri acara wisuda ke satu sarjana, diploma, dan profesi USP di Hotel Safin Pati, Senin.
Dengan diwisudanya 116 mahasiswa, kata dia, tentunya bisa ikut mengubah indeks pembangunan manusia di Kabupaten Pati menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Ia juga berharap semakin banyaknya perguruan tinggi di Pati bisa menghilangkan paradigma negatif Kota Pati sebagai kota pensiun dan karaoke diganti menjadi kota pendidikan maupun kota ekonomi.
Mahasiswa yang diwisuda ini, kata dia, nantinya akan mengalami perjalanan visi Indonesia Emas tahun 2045. Sedangkan visi Kabupaten Pati dalam rangka mendukung Indonesia Emas, yakni Pati unggul, sejahtera, bermartabat, dan berkelanjutan.
"Visi unggul salah satunya harus diukur dengan kualitas pendidikannya. Harapannya bisa mengantarkan keunggulan kompetitif dan komparatif. USP mengawali konsep reformasi yang di dalamnya ada kecepatan karena dalam waktu singkat, yakni satu tahun kehadirannya di Pati bisa menunjukkan pembelajarannya dan bisa mewisuda untuk pertama kalinya," ujarnya.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pati, angka IPM Kabupaten Pati tahun 2022 sebesar 72,32 atau meningkat dibandingkan tahun 2021 dengan angka IPM sebesar 71,77.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng Bimo Widyo Handoko berharap berbagai capaian dan kerja sama oleh USP, didorong menjadi program perguruan tinggi unggul.
"Jika ingin membangun peradaban yang baik, tentu saja sumber daya manusia (SDM) yang harus diperbaiki juga. Untuk itu, kami dorong USP terus berinovasi dan meningkatkan kualitasnya," ujarnya.
Sementara itu, Rektor USP Dr Murtono M.Pd mengaku bangga dengan adanya wisuda pertama, sekaligus menjawab keraguan masyarakat terkait USP karena dari gabungan perguruan tinggi dalam tempo satu tahun bisa menggelar wisuda dengan mengikuti sesuai regulasi yang ada.
"Mudah-mudahan masyarakat Pati memiliki kepercayaan sehingga berbondong-bondong ke USP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi," ujarnya.
Dari 116 wisudawan, kata dia, semuanya berasal dari fakultas kesehatan, yakni program studi kesehatan, keperawatan, farmasi, dan ners.
"Para lulusan juga dibekali praktik di lapangan, sehingga diharapkan bisa langsung bekerja dan mengabdikan diri di masyarakat," ujarnya.