Semarang (ANTARA) - Polda Jawa Tengah gelar sistem pendinginan atau cooling system kepada mahasiswa UIN Walisongo untuk mewujudkan pemilu damai menuju Indonesia maju.
Kegiatan dilaksanakan di Theater Lantai 4 Gedung K.H. Sholeh Darat Rektorat UIN Walisongo. Sosialisasi diikuti 50 mahasiswa perwakilan UIN Walisongo pada Rabu (11/10/2023).
Acara dibuka langsung oleh Kombes Pol. Wawan Kurniawan, S.H.,S.I.K. dari Baharkam Polri dan AKBP Siti Rondhijah,S.S.I mewakili Kapolda Jateng dan Dr. Ahmad Arif Budiman, M.Ag. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Walisongo Semarang. Pemateri dalam kegiatan itu adalah Kompol Rismanto.
Wawan Kurniawan menyampaikan cooling system merupakan upaya pendinginan yang dilakukan oleh Kepolisian di tengah suasana panas jelang pemilu akibat meningkatnya dukungan partisipan yang berlebihan yang dapat menimbulkan konflik sosial.
“Tujuan dari cooling system adalah untuk mengalihkan perhatian masyarakat, bukan menghambat masyarakat dalam berdemokrasi, agar tidak terjadi polarisasi yang tinggi dari masyarakat. Ini merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dalam konteks pemilu damai di wilayah Polda dan polres yang merupakan manifestasi konkrit untuk menciptakan suasana pemilihan yang damai dan kondusif melalui keterpaduan Kendal komunikasi tapi juga respons cepat terhadap potensi gangguan."
“Kegiatan ini juga untuk mengeliminasi segala bentuk potensi konflik yang berlatarbelakang primordialisme (SARA) yang terjadi di masyarakat, baik di dunia maya atau media sosial menjadi gangguan nyata,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama UIN Walisongo menyampaikan, "Saat ini UIN Walisongo memiliki delapan fakultas dan satu pascasarjana dengan total mahasiswa kurang lebih 23 ribuan. Mohon doa dan dukungan mungkin dalam waktu dekat UIN Walisongo akan segera membuka Fakultas Kedokteran untuk gedung serta kerjasama rumah sakit telah siap."
Perwakilan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah menyampaikan tentang Nasionalisme adalah faham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri dan memiliki kesetiaan yang mendalam terhadap negara dan bangsa.
“Sikap nasionalisme mencakup cinta tanah air, menghormati perjuangan pahlawan, dan berusaha menjadi individu yang berguna bagi negara dan bangsa. Generasi muda harus memiliki semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat. Mereka adalah perekat bangsa dan penjaga kedaulatan negara. Generasi muda harus siap melawan segala bentuk rongrongan terhadap bangsa, termasuk ideologi, ekonomi, dan pertahanan keamanan," pungkasnya.
Kompol Rismanto,S.H.,M.H. dari Cyber Crime Polda Jateng menyampaikan perilaku di ruang siber mencakup segala tindakan yang terjadi dalam dunia digital seperti interaksi di media sosial, konsumsi berita dan navigasi internet. Dipaparkan juga tentang cara agar tidak menjadi pelaku kejahatan siber.
“Hindari menyebarkan informasi palsu atau berkontribusi pada ujaran kebencian. Patuhi hukum dan etika dalam perilaku dari. Cara agar tidak menjadi korban kejahatan siber dengan pertimbangkan keamanan data pribadi Anda, waspadai upaya penipuan dan phising di internet,” ujar dia.
Para akhir penyampaiannya, ia menegaskan tiada yang abadi selain jejak digital. "Maka tinggalkanlah jejak positif demi keamanan dan reputasi anda," ujarnya. ***