Wali Kota Semarang: Petakan lahan kosong dari satelit cegah kebakaran
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meminta jajaran Dinas Tata Ruang agar melakukan pemetaan lahan kosong melalui citra satelit sebagai langkah antisipasi terhadap kebakaran alang-alang saat musim kemarau ini.
"Saya minta ke Distaru (Dinas Tata Ruang) untuk foto dari satelit, karena kemarin terjadi tiga kebakaran dari ilalang (lahan kosong)," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Ita saat menerima Tim Observasi Lapangan Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tingkat nasional di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat.
Kota Semarang yang diwakili oleh Kelurahan Gisikdrono lolos menjadi salah satu dari empat kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam lomba Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana pada Kategori Siaga Kebakaran Lingkungan.
Menurut dia, pemetaan lahan kosong melalui citra satelit diharapkan bisa mengetahui lahan-lahan kosong yang banyak ditumbuhi ilalang kering yang mudah terbakar pada cuaca terik seperti sekarang.
"Saya minta foto petanya ini, bisa tidak Distaru petakan dari satelit. Untuk ilalang atau semak agar segera dibersihkan," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.
Tak hanya citra satelit, kata dia, lurah-lurah juga dikumpulkan untuk memetakan keberadaan lahan kosong di wilayahnya yang banyak ditumbuhi rumput dan ilalang yang mengering saat kemarau.
Apalagi, kata Ita, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa musim hujan secara umum di wilayah Jawa Tengah baru akan terjadi pada November mendatang.
BMKG juga memprakirakan bahwa suhu udara di Kota Semarang dan sekitarnya rata-rata mencapai 37-38 derajat Celcius yang akan bertahan selama Oktober 2023.
"BMKG kan menyampaikan, mulai hujan pada bulan November. Ini bukan waktu yang pendek," katanya.
Seiring cuaca terik ini, Ita juga mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan, mengingat kemarau panjang dampak dari fenomena El Nino bisa berdampak terhadap gangguan kesehatan.
"Kesehatan juga sama, kalau kondisi tidak bagus pakai masker, banyak minum air, banyak makanan bergizi. Kita cegah semuanya, jaga kondisi," katanya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga terus mewanti-wanti masyarakat agar mewaspadai kebakaran di lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.
Selain faktor manusia, kebakaran ilalang juga bisa saja disebabkan gesekan antarilalang kering, sebagaimana pernah disampaikan Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto.
Baca juga: PMI Surakarta kirim bantuan logistik ke relawan kebakaran hutan Gunung Lawu
"Saya minta ke Distaru (Dinas Tata Ruang) untuk foto dari satelit, karena kemarin terjadi tiga kebakaran dari ilalang (lahan kosong)," kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Ita saat menerima Tim Observasi Lapangan Pilot Project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana tingkat nasional di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat.
Kota Semarang yang diwakili oleh Kelurahan Gisikdrono lolos menjadi salah satu dari empat kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam lomba Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana pada Kategori Siaga Kebakaran Lingkungan.
Menurut dia, pemetaan lahan kosong melalui citra satelit diharapkan bisa mengetahui lahan-lahan kosong yang banyak ditumbuhi ilalang kering yang mudah terbakar pada cuaca terik seperti sekarang.
"Saya minta foto petanya ini, bisa tidak Distaru petakan dari satelit. Untuk ilalang atau semak agar segera dibersihkan," kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.
Tak hanya citra satelit, kata dia, lurah-lurah juga dikumpulkan untuk memetakan keberadaan lahan kosong di wilayahnya yang banyak ditumbuhi rumput dan ilalang yang mengering saat kemarau.
Apalagi, kata Ita, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa musim hujan secara umum di wilayah Jawa Tengah baru akan terjadi pada November mendatang.
BMKG juga memprakirakan bahwa suhu udara di Kota Semarang dan sekitarnya rata-rata mencapai 37-38 derajat Celcius yang akan bertahan selama Oktober 2023.
"BMKG kan menyampaikan, mulai hujan pada bulan November. Ini bukan waktu yang pendek," katanya.
Seiring cuaca terik ini, Ita juga mengimbau masyarakat agar menjaga kesehatan, mengingat kemarau panjang dampak dari fenomena El Nino bisa berdampak terhadap gangguan kesehatan.
"Kesehatan juga sama, kalau kondisi tidak bagus pakai masker, banyak minum air, banyak makanan bergizi. Kita cegah semuanya, jaga kondisi," katanya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang juga terus mewanti-wanti masyarakat agar mewaspadai kebakaran di lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.
Selain faktor manusia, kebakaran ilalang juga bisa saja disebabkan gesekan antarilalang kering, sebagaimana pernah disampaikan Kepala BPBD Kota Semarang Endro P Martanto.
Baca juga: PMI Surakarta kirim bantuan logistik ke relawan kebakaran hutan Gunung Lawu