Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera menyelesaikan proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan underpass Joglo Solo, Jawa Tengah.
Asisten Lahan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Jawa Tengah Agus Mulyanto, di Kantor Kelurahan Nusukan, Solo, Rabu, mengatakan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 88 persen.
"Masih ada beberapa bidang yang belum terbayar. Akhir bulan Oktober atau pertengahan (Oktober, Red.) akan kami selesaikan," katanya.
Ia menyebutkan 12 persen lahan yang belum dibebaskan tersebut sebanyak 33 bidang tanah.
"Sebagian sudah sepakat, tapi belum validasi dari BPN (Badan Pertanahan Nasional). Kalau informasi sementara memerlukan pertimbangan dengan keluarga," katanya lagi.
Dia mengatakan untuk bidang lahan yang masih harus dibebaskan tersebut, seluruhnya masuk ke wilayah Kelurahan Nusukan.
"Baik (di bagian, Red.) utara maupun selatan masih ada sebagian yang belum sepakat. Ditargetkan sebelum akhir Oktober selesai," katanya pula.
Kementerian PUPR menggelontorkan anggaran sebesar Rp400 miliar untuk pembebasan lahan pengerjaan underpass dalam pembangunan rel layang di Simpang Joglo.
Total bidang tanah yang dibebaskan sekitar 161 bidang yang ada di empat kelurahan sekitar, yakni Kelurahan Nusukan, Kadipiro, Banjarsari, dan Joglo.
Terkait pembebasan lahan, pihaknya mengacu pada pengaturan waktu (timeline) yang sudah disepakati sejak awal. Ia menyatakan jika hingga batas waktu tersebut pemilik lahan tetap belum sepakat hingga melebihi batas waktu 14 hari, maka penyerahan ganti rugi akan dilakukan lewat konsinyasi di Pengadilan Negeri Surakarta.