Pemkot Pekalongan - TNI gencarkan layanan KB cegah stunting
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Komando Distrik Militer 0710/Pekalongan dalam rangkaian kegiatan bakti sosial Keluarga Berencana-Tentara Nasional Indonesia menggencarkan layanan keluarga berencana gratis sebagai upaya mencegah anak/balita stunting atau gagal tuambuh.
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari tahap perencanaan kehamilan.
"Sesuai instruksi Pemerintah pusat terkait penurunan stunting, maka TNI juga kini turut dilibatkan dalam upaya tersebut khususnya pada pelayanan keluarga berencana," katanya.
Menurut dia, kegiatan pelayanan keluarga berencana gratis di masing-masing fasilitas kesehatan setempat ini dimulai sejak 1 September hingga 3 Oktober 2023.
Pelayanan keluarga berencana serempak ini, kata dia, dipusatkan di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pekalongan Selatan (Puskesmas Buaran) dan praktik mandiri bidan setempat, serta Puskesmas Tirto, Pekalongan Barat.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Indria Susanti mengatakan, pelayanan KB serentak dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-78 TNI akan menyasar pada pasangan usia subur (PUS) yang belum melakukan KB dan akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang.
Pemkot, kata dia, menargetkan jumlah akseptor KB pada kegiatan ini adalah KB spiral (IUD) 77, implan 104, metode operasi wanita (tubektomi) 18, metode operasi pria 2 orang.
Adapun fasilitas yang diberikan pada akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (KB spiral dan implan) berupa uang binaan sebesar Rp50 ribu dan 5 kilogram beras, kemudian akseptor metode operasi wanita (tubektomi) Rp300 ribu dan metode operasi pria mendapatkan uang ganti biaya hidup sebesar Rp1 juta.
Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang 20 Kodim 0710/Pekalongan Aisyah Akhmad Thohir berharap kolaborasi kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi pasangan usia subur untuk melakukan program keluarga berencana.
"Dengan melalui program keluarga berencana dapat berdampak baik dalam pembangunan daerah maupun dalam keluarga," katanya. ***3***
Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi di Pekalongan, Sabtu, mengatakan bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari tahap perencanaan kehamilan.
"Sesuai instruksi Pemerintah pusat terkait penurunan stunting, maka TNI juga kini turut dilibatkan dalam upaya tersebut khususnya pada pelayanan keluarga berencana," katanya.
Menurut dia, kegiatan pelayanan keluarga berencana gratis di masing-masing fasilitas kesehatan setempat ini dimulai sejak 1 September hingga 3 Oktober 2023.
Pelayanan keluarga berencana serempak ini, kata dia, dipusatkan di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pekalongan Selatan (Puskesmas Buaran) dan praktik mandiri bidan setempat, serta Puskesmas Tirto, Pekalongan Barat.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Indria Susanti mengatakan, pelayanan KB serentak dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-78 TNI akan menyasar pada pasangan usia subur (PUS) yang belum melakukan KB dan akseptor KB metode kontrasepsi jangka panjang.
Pemkot, kata dia, menargetkan jumlah akseptor KB pada kegiatan ini adalah KB spiral (IUD) 77, implan 104, metode operasi wanita (tubektomi) 18, metode operasi pria 2 orang.
Adapun fasilitas yang diberikan pada akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (KB spiral dan implan) berupa uang binaan sebesar Rp50 ribu dan 5 kilogram beras, kemudian akseptor metode operasi wanita (tubektomi) Rp300 ribu dan metode operasi pria mendapatkan uang ganti biaya hidup sebesar Rp1 juta.
Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang 20 Kodim 0710/Pekalongan Aisyah Akhmad Thohir berharap kolaborasi kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi pasangan usia subur untuk melakukan program keluarga berencana.
"Dengan melalui program keluarga berencana dapat berdampak baik dalam pembangunan daerah maupun dalam keluarga," katanya. ***3***