Magelang (ANTARA) - Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark menjadi proyek unggulan investasi Kota Magelang, antara lain karena kekayaan visual dan keunikan lanskapnya, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang Khudhoifah.
"TKL Ecopark memiliki kekayaan visual dan keunikan lanskap di sekelilingnya. Selain itu, terdapat lebih dari 128 jenis koleksi tanaman/pohon langka tertanam dan terpelihara dengan baik di dalam TKL Ecopark," katanya dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan TKL Ecopark sebagai destinasi wisata berupa objek wisata taman buatan yang menjadi kebanggaan daerah itu.
Melalui Proposal Investment Project Ready To Offer (IPRO) berjudul "Transformasi TKL Ecopark Kota Magelang", daerah itu meraih juara kedua Kompetisi Investment Challenge (IC) Tahun 2023. Kompetisi diinisiasi Koridor Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata (Keris) Jateng.
Penghargaan diberikan pada acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2023 di Taman Lumbini Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Senin (21/8) malam.
Proposal tersebut lolos seleksi hingga masuk tiga besar proposal terbaik se-Jateng dan telah melalui tahapan konsinyering bersama dua proposal kabupaten/kota yang lain.
Tim Keris Jateng yang terdiri atas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jateng, DPMPTSP Jateng, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jateng, dan akademisi mengunjungi TKL Ecopark, Selasa (22/8).
Sejumlah calon investor turut dalam kunjungan tersebut, di antaranya dari PT PLN Persero, PT Geo Dipa Energi (Persero), PT Selalu Cinta Indonesia (SCI), PT Awina Sinergi Internasional, dan Re Sustainability Cleantech Pte. Ltd Singapore.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz saat menyambut kunjungan mereka itu, mengatakan TKL Ecopark memiliki nilai investasi tinggi sehingga tepat jika berhasil meraih penghargaan tersebut.
TKL Ecopark menjadi destinasi yang akan dikembangkan karena berada dekat Destinasi Super Prioritas (DSP) Candi Borobudur Kabupaten Magelang. Lahan TKL Ecopark 27 hektare merupakan aset Pemerintah Kota Magelang sehingga dipastikan aman untuk berinvestasi, bahkan hingga 30 tahun ke depan.
"Tanahnya dipastikan merupakan aset milik pemda sehingga aman untuk berinvestasi, untuk 30 tahun kami jamin untuk investasi aman. Investasi kalau hanya 5-10 tahun tidak kembali BEP (Break Even Point)," ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa menjaga kepercayaan dan keamanan investasi ditambah dengan penyertaan modal sebagai hal penting untuk menarik investor.
Direktur Utama TKL Ecopark Kota Magelang Arif Taat Ujiyanto menyebutkan empat nilai investasi siap dikembangkan di objek itu, antara lain area kuliner, area wisata air, area perkemahan, dan "eco living mall and hotel".
Dia menjelaskan pengembangan area kuliner di lahan seluas 6.500 meter persegi dengan nilai investasi Rp9,5 miliar, area wisata air di lahan seluas 4.430 meter persegi dengan nilai investasi Rp10,06 miliar, area perkemahan di lahan seluas 7.650 meter persegi dengan nilai investasi Rp3,8 miliar, dan "eco living mall and hotel" seluas tujuh hektare dengan nilai investasi Rp180,4 miliar.
Analis Kebijakan DPMPTSP Kota Magelang yang juga anggota Tim Penyusun Proposal IPRO "Transformasi TKL Ecopark" Amalia Ila Diastri mengatakan dengan penghargaan itu daerah setempat berhak mendapatkan apresiasi, berupa fasilitasi promosi investasi dan studi banding skala domestik.
"'Benefit' (keuntungan) utama dari penghargaan ini, kita jadi bisa masuk jaringan pemasaran Keris Jateng di forum-forum investasi dalam dan luar negeri. Karena memang syarat masuk ke katalog Keris Jateng itu adalah proposal investasi yang disajikan harus berkualitas," katanya.
Salah satu calon investor dari Re Sustainability Cleantech Pte. Ltd Singapore Danish Suleman memberikan kesempatan belajar tentang beberapa proyek yang ditawarkan. Perusahaannya memberikan perhatian terhadap energi berkelanjutan sehingga mencari proyek yang sesuai dengan tujuan itu.
"Kami bekerja untuk bisnis 'sustainable energy' (energi berkelanjutan) jadi kami mencari proyek yang juga terkait itu. Kami sudah berdiskusi pada 'meeting' (pertemuan) sebelumnya dan melanjutkan diskusi tersebut di forum ini," ujarnya.
Menurut dia, TKL Ecopark memiliki pangsa pasar yang menarik untuk pariwisata dan pendidikan, serta banyak nilai terkait dengan energi berkelanjutan.
Secara bisnis, pihaknya melihat proyek investasi yang bisa menjangkau seluruh Provinsi Jawa Tengah.