Cilacap (ANTARA) - Tim search and rescue (SAR) gabungan yang dikoordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap berhasil menemukan jenazah seorang nelayan yang dilaporkan tenggelam di pantai selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, setelah perahu yang ditumpangi terbalik.
"Korban atas nama Sodiran (34) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis, pukul 06.30 WIB," kata Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa di Cilacap, Kamis.
Saat ditemukan oleh tim SAR gabungan, kata dia, tubuh korban dalam kondisi mengambang di permukaan air pada jarak 2 mil laut atau sekitar 3,74 kilometer ke arah selatan dari lokasi kejadian.
Setelah dievakuasi menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir, lanjut dia, jenazah Sodiran dipulangkan ke rumah duka di RT03/RW03, Desa Srati, Kecamatan Ayah, Kebumen.
"Kami turut belasungkawa atas musibah yang dialami korban. Kami juga sampaikan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah melakukan pencarian secara maksimal," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan operasi SAR untuk mencari dan menolong nelayan yang tenggelam di Pantai Pasir Kebumen dinyatakan selesai.
Oleh karena itu, kata dia, seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuan masing-masing.
Adah mengatakan musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7), sekitar pukul 06.30 WIB, saat korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari TPI Pasir menuju tengah laut guna menangkap ikan menggunakan "perahu katir".
Akan tetapi, dalam perjalanan perahu dengan nama lambung "Tunggal Asih" itu dihantam gelombang hingga terbalik.
Akibat kejadian tersebut, Sodiran tenggelam di laut hingga akhirnya hilang, sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan, khususnya nelayan tradisional, untuk tetap waspada terhadap gelombang tinggi hingga sangat tinggi yang masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY.
"Hari ini (13/7), kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi karena karena tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY," katanya.
Peringatan dini tersebut berlaku hingga Jumat (14/7) dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.
Baca juga: Tim gabungan perluas pencarian korban kapal karam di sekitar perairan Mentawai
Berita Terkait
Pemkot Semarang salurkan 1.100 paket sembako untuk nelayan
Senin, 9 Desember 2024 20:31 Wib
Kapal nelayan Batang tenggelam diterjang ombak
Jumat, 6 Desember 2024 20:04 Wib
Pemkab Demak mudahkan nelayan ajukan rekomendasi beli BBM via aplikasi
Kamis, 5 Desember 2024 12:59 Wib
KPP Pati tingkatkan kesadaran pajak paguyuban nelayan dan nakhoda
Kamis, 7 November 2024 12:06 Wib
Dinas Perikanan: Produksi perikanan tangkap di Cilacap meningkat
Rabu, 23 Oktober 2024 9:05 Wib
Bengkel Harapan di Kampung Nelayan
Selasa, 22 Oktober 2024 9:54 Wib
Pandhita gelar tebus murah beras untuk nelayan di Pemalang
Minggu, 6 Oktober 2024 16:38 Wib
Pertamina Patra Niaga JBT-Politeknik Cilacap hadirkan solusi inovatif bagi nelayan
Kamis, 3 Oktober 2024 14:42 Wib