Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah, berkomitmen penuh sebagai Kota Layak Anak dengan mendukung implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, khususnya dalam upaya transformasi hak anak ke dalam proses pembangunan.
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam siaran pers yang diterima di Magelang, Jumat, menyampaikan wujud nyata komitmen tersebut antara lain diterbitkan peraturan daerah (perda) terkait trafficking, KDRT, dan perlindungan anak, bantuan pendidikan, melalui program pemerintah dan CSR.
Selain itu ada jaminan kesehatan, pembentukan Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Magelang, forum anak tingkat kota "Obama", forum anak tingkat kecamatan dan kelurahan, pembentukan RW layak anak, dan menyediakan fasilitas-fasilitas umum ramah anak, seperti play ground dan puskesmas layak anak.
"Alhamdulillah, itikad dan ikhtiar tersebut telah membuahkan predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya sebanyak enam kali, dan pada tahun 2022 Kota Magelang memperoleh Kota Layak Anak kategori Madya," kata Aziz saat menerima kunjungan tim penilai evaluasi KLA di Pendopo Pengabdian Kota Magelang.
Ia menyadari untuk mewujudkan Kota Magelang menyandang KLA memerlukan komitmen kuat. Perlu kapasitas kelembagaan yang mumpuni, juga kesamaan paradigma mengenai anak dan kolaborasi yang sinergis.
Pihaknya mengapresiasi seluruh perangkat daerah, lembaga, komunitas, dan semua pihak, yang terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Kota Magelang yang lebih baik untuk anak-anak.
Evaluasi dari tim penilai, kata dia, diharapkan dapat memberikan gambaran yang terukur atas kinerja setahun terakhir dan menjadi tolak ukur untuk perbaikan pada masa mendatang.
Ia berharap peninjauan lokasi oleh tim penilai dapat memberikan gambaran terbaik tentang komitmen Kota Magelang terhadap hak-hak anak.
"Kemudian kepada instansi dan pihak-pihak terkait, saya minta agar dapat mengakomodasi kebutuhan tim penilai dalam mendukung teknis penilaian," katanya.
Penilaian atau verifikasi lapangan oleh tim penilai dilakukan mulai dari Puspaga Idola, SMP Negeri 2, PAUD Asyafa 2, Senopati, dan Mantyasih. Selanjutnya RSJ dr. Soerojo, Polres Magelang Kota, dan Panti Asuhan Ar Rahman.
Baca juga: Kota Magelang masuk tujuh besar Investment Challenge 2023 Jateng