Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkomitmen melibatkan generasi muda kreatif dalam mengembangkan ekonomi sirkular yang dapat menyelesaikan beberapa persoalan di masyarakat, khususnya terkait dengan ramah lingkungan.
“Banyak sekali kelompok masyarakat yang muda dan demen banget sama ekonomi sirkular. Generasi muda sekarang itu sangat berorientasi pada isu lingkungan, bagaimana kemudian dunia itu lebih baik dan lebih nyaman, semua yang hari ini mengganggu, contohnya sampah begitu, mereka mencoba mengolah," kata Ganjar, di Semarang, Senin.
Ganjar menyebut substansi dari pengembangan ekonomi sirkular itu, juga melihat semakin tingginya minat masyarakat, terutama generasi muda yang peduli dengan isu lingkungan serta membuat dunia menjadi lebih baik dan nyaman.
“Sebenarnya sirkular ekonomi kan menjadi tren ya. Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan mereka ingin menyelesaikan ternyata berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ mereka mampu untuk mengolah kembali dan ternyata praktik-praktik baik itu ada. Kita mencoba mendampingi," ujarnya.
Ganjar mengaku baru menerima contoh pengolahan sampah itu baru saja beberapa waktu lalu berupa kiriman baju dengan pewarna natural dan memanfaatkan material bekas untuk kancing baju.
“Biasa saja kalau dilihat, tapi setelah saya tanya, pewarnanya itu natural. Hitam natural baru saya lihat sekali itu bagus, tidak terlalu gelap tapi hitamnya kelihatan dominan. Kedua, beberapa kancing bajunya itu beberapa materi-materi yang dibuang,” katanya lagi.
Menurut Ganjar, contoh itu menjadi bukti bahwa di tangan generasi muda kreatif dapat menghasilkan produk yang bagus dan kelebihannya lagi adalah mereka memanfaatkan material yang biasanya dibuang atau menjadi tumpukan sampah.
"Oleh anak-anak muda didesain dengan sedemikian rupa bagusnya, kemudian menjadi produk yang bagus. Ini contoh-contoh saja, mudah-mudahan menjadi trendsetter ya ekonomi sirkular dan orang mau melakukan aktivitas di situ," ujarnya pula.
Pengembangan ekonomi sirkular yang mulai dikembangkan di Jateng itu mendapat atensi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.
Bappenas RI mengakui bahwa Provinsi Jateng sebagai provinsi yang mulai inisiasi untuk sirkular ekonomi.
Di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, Provinsi Jateng serius untuk berkomitmen mengembangkan penerapan energi baru terbarukan atau EBT.
Hal itu terlihat dari banyaknya jumlah desa mandiri energi di Jateng yang saat ini telah berjumlah 2.353 desa mandiri energi.
Seluruh desa mandiri energi tersebut terdiri dari 2.167 desa mandiri energi inisiatif, 160 desa mandiri energi berkembang, dan 26 desa mandiri energi mapan.