Prodi Magister PIPS UMP gelar Seminar Kebangkitan Nasional 2023
IPS perlu menjadi bagian kawah candradimukanya pendidikan
Purwokerto (ANTARA) - Program Studi Magister Pendidikan IPS Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerja sama dengan Prodi Geografi UMP, Prodi Magister PIPS Uhamka, dan Prodi Magister PIPS UPY menggelar Seminar Kebangkitan Nasional dan Call for Paper 2023.
Acara yang bertajuk "Tantangan Pembelajaran IPS Saat Ini: Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dan Teknologi Informasi" itu digelar secara daring dan luring di Aula AK Anshori UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (20/5).
Seminar nasional tersebut menghadirkan narasumber utama Prof Dr Drs Ersis Warmansyah Abbas BA M Pd sebagai Unlam/Ketua APRIPSI serta narasumber lainnya yang terdiri atas Prof Dr Suswandari M Pd dari Uhamka, Dr Victor Novianto M Hum dari UPY, dan Dr Sriyanto M Pd selaku Kaprodi Magister PIPS UMP.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I UMP Bidang Akademik dan Kerjasama Ir Aman Suyadi MP mengatakan kegiatan seminar nasional tersebut perlu dikembangkan.
"Apalagi kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja perguruan tinggi khususnya Program Studi Magister Pendidikan IPS," tegasnya.
Selain dalam bentuk seminar, kata dia, kerja sama dapat berupa pengiriman mahasiswa ke kampus lain atau pertukaran mahasiswa.
Wakil Rektor mengatakan pembelajaran IPS saat ini memiliki tantangan cukup besar yang berimbas dari perkembangan informasi dan teknologi serta globalisasi.
Sementara dalam paparannya, Prof Dr Ersis WA mengatakan etnopedagogi merupakan strategi yang dapat dikembangkan agar pembelajaran IPS dapat dilakukan secara powerfull.
Baca juga: Prodi Pendidikan Sejarah UMP gelar KKL di tiga kota sekaligus
"Sebagai instrumen penting dalam pembangunan sumber daya manusia sebuah negara, IPS perlu menjadi bagian kawah candradimukanya pendidikan. Sebab IPS adalah mata pelajaran yang krusial dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Prof Dr Suswandari MPd dan Dr Victor Novianto MHum juga menyoroti tentang pentingnya pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk membentuk profil pelajar Pancasila.
Kaprodi Magister PIPS UMP Dr. Sriyanto MPd mengatakan saat ini pembelajaran berbasis teknologi informasi sudah menjadi keharusan agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman yang semakin mengglobal.
Bahkan, kata dia, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran semakin penting apalagi semenjak terjadinya pandemi COVID-19.
Menurut dia, dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat diperlukan adaptabilitas guru dalam proses pembelajaran.
"Selain itu untuk menjaga karakter dan jati diri bangsa maka perlu ada pendekatan dalam pembelajaran IPS," jelasnya.
Ia mengharapkan acara tidak hanya berhenti setelah selesainya seminar nasional, namun akan berlanjut di antaranya adalah visiting lecture antara Magister PIPS UMP dan Uhamka yang berlangsung dari tanggal 15 Mei hingga 5 Juni 2023.
Selain itu, kata dia, juga akan dibentuk konsorsium untuk penelitian dan pengabdian.
Seminar yang diikuti oleh 72 presenter serta sekitar 50 peserta secara daring maupun luring itu dipandu oleh Dr rer nat Anang Widhi Nirmansyah dan Dhi Bramasta MPd dari Pendidikan Geografi UMP. (sri/tgr)
Baca juga: Prodi Pendidikan Sejarah UMP telusur jejak situs sejarah
Baca juga: LPIP UMP bersama RJI gelar workshop jurnal ilmiah
Acara yang bertajuk "Tantangan Pembelajaran IPS Saat Ini: Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dan Teknologi Informasi" itu digelar secara daring dan luring di Aula AK Anshori UMP, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (20/5).
Seminar nasional tersebut menghadirkan narasumber utama Prof Dr Drs Ersis Warmansyah Abbas BA M Pd sebagai Unlam/Ketua APRIPSI serta narasumber lainnya yang terdiri atas Prof Dr Suswandari M Pd dari Uhamka, Dr Victor Novianto M Hum dari UPY, dan Dr Sriyanto M Pd selaku Kaprodi Magister PIPS UMP.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I UMP Bidang Akademik dan Kerjasama Ir Aman Suyadi MP mengatakan kegiatan seminar nasional tersebut perlu dikembangkan.
"Apalagi kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, sehingga dapat meningkatkan kinerja perguruan tinggi khususnya Program Studi Magister Pendidikan IPS," tegasnya.
Selain dalam bentuk seminar, kata dia, kerja sama dapat berupa pengiriman mahasiswa ke kampus lain atau pertukaran mahasiswa.
Wakil Rektor mengatakan pembelajaran IPS saat ini memiliki tantangan cukup besar yang berimbas dari perkembangan informasi dan teknologi serta globalisasi.
Sementara dalam paparannya, Prof Dr Ersis WA mengatakan etnopedagogi merupakan strategi yang dapat dikembangkan agar pembelajaran IPS dapat dilakukan secara powerfull.
Baca juga: Prodi Pendidikan Sejarah UMP gelar KKL di tiga kota sekaligus
"Sebagai instrumen penting dalam pembangunan sumber daya manusia sebuah negara, IPS perlu menjadi bagian kawah candradimukanya pendidikan. Sebab IPS adalah mata pelajaran yang krusial dalam membentuk karakter dan jati diri bangsa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Prof Dr Suswandari MPd dan Dr Victor Novianto MHum juga menyoroti tentang pentingnya pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk membentuk profil pelajar Pancasila.
Kaprodi Magister PIPS UMP Dr. Sriyanto MPd mengatakan saat ini pembelajaran berbasis teknologi informasi sudah menjadi keharusan agar tidak tertinggal dari perkembangan zaman yang semakin mengglobal.
Bahkan, kata dia, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran semakin penting apalagi semenjak terjadinya pandemi COVID-19.
Menurut dia, dalam menghadapi perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat diperlukan adaptabilitas guru dalam proses pembelajaran.
"Selain itu untuk menjaga karakter dan jati diri bangsa maka perlu ada pendekatan dalam pembelajaran IPS," jelasnya.
Ia mengharapkan acara tidak hanya berhenti setelah selesainya seminar nasional, namun akan berlanjut di antaranya adalah visiting lecture antara Magister PIPS UMP dan Uhamka yang berlangsung dari tanggal 15 Mei hingga 5 Juni 2023.
Selain itu, kata dia, juga akan dibentuk konsorsium untuk penelitian dan pengabdian.
Seminar yang diikuti oleh 72 presenter serta sekitar 50 peserta secara daring maupun luring itu dipandu oleh Dr rer nat Anang Widhi Nirmansyah dan Dhi Bramasta MPd dari Pendidikan Geografi UMP. (sri/tgr)
Baca juga: Prodi Pendidikan Sejarah UMP telusur jejak situs sejarah
Baca juga: LPIP UMP bersama RJI gelar workshop jurnal ilmiah