Semarang (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Jawa Tengah mengingatkan pemerintah kota setempat segera menyediakan tempat relokasi sementara bagi warga Perumahan Dinar Indah yang menjadi "langganan" banjir bandang.
"Karena setiap saat masyarakat (Dinas Indah, red.) selalu resah, mesti ada langkah jangka pendek yang harus disiapkan pemerintah," kata Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono di Semarang, Senin.
Perumahan Dinar Indah Semarang selama tiga hari berturut-turut ini diterjang banjir bandang akibat meluapnya Sungai Pengkol yang letaknya berbatasan dengan perumahan dan merendam rumah-rumah warga.
Warga yang terdampak banjir memilih mengungsi ke masjid terdekat yang letaknya lebih tinggi karena khawatir banjir datang kembali. Banjir disebabkan debit air sungai yang tinggi dari daerah hulu di Kabupaten Semarang.
Banjir bandang itu merupakan bencana yang hampir setiap tahun menerjang perumahan tersebut, mengingat lokasi perumahan yang berada di wilayah cekungan dan peruntukannya tidak untuk permukiman.
Pada awal Januari lalu, Perumahan Dinar Indah Semarang juga diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul Sungai Pengkol yang bersebelahan dengan permukiman warga, dan tercatat satu korban meninggal dunia.
Banjir bandang itu merupakan yang terparah, dan kesekian kalinya menerjang perumahan tersebut. Ketinggian air saat banjir bandang pada awal Januari lalu sudah mencapai atap rumah warga.
Suharsono mengakui Pemerintah Kota Semarang sudah mengajukan pembangunan rumah susun kepada Kementerian PUPR untuk tempat relokasi warga Perumahan Dinar Indah, tetapi tentu membutuhkan waktu tidak singkat.
"Kalau menunggu pembangunan rusun, tahun 2023 tidak ada kegiatan pembangunan rusun di sana. Butuh waktu, sedangkan APBD juga tidak ada. Pembangunan rusun juga paling tidak enam bulan," ujarnya.
Di sisi lain, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa warga perumahan tersebut setiap harinya selalu khawatir kebanjiran sehingga perlu direlokasi sementara waktu.
"Yang jelas warga harus segera ditangani, diajak bicara. Yang menginginkan segera pindah, pemkot segera memetakan, dari sekian banyak rusun yang ada di Semarang dipetakan mana yang bisa ditempati," katanya.
Seandainya tidak ada rusun yang kosong, kata Suharsono, Pemkot Semarang harus segera mengupayakan tempat untuk lokasi mereka tinggal sementara waktu, sembari menunggu proses berikutnya.
Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan bahwa pemerintah kota bisa menyiapkan rusun untuk warga Perumahan Dinar Indah jika mereka bersedia direlokasi.
"Kami paling siapkan rumah susun ya, karena itu kan tanah mereka. Ya harus ada pembiayaan dari mereka (kalau mau relokasi, red.), kalau semua dari pemerintah nggak bisa. Kami siapkannya rumah susun, mau tidak?" kata dia.
Berita Terkait
Prakiraan cuaca di Jawa Tengah hari ini, waspada banjir
Rabu, 1 Mei 2024 6:42 Wib
BPBD Semarang minta masyarakat jaga EWS peringatan banjir
Selasa, 30 April 2024 18:44 Wib
BPBD Semarang petakan strategi penanganan banjir
Senin, 29 April 2024 16:03 Wib
Jasad Suparman ditemukan di muara Kanal Banjir Timir
Sabtu, 27 April 2024 22:18 Wib
Pemda alokasikan Rp3,8 miliar bangun drainase dan trotoar Jalan Sunan Kudus
Selasa, 23 April 2024 14:49 Wib
BPJS Ketenagakerjaan peduli korban banjir di Demak
Selasa, 23 April 2024 10:10 Wib
Cerita Luffi, Srikandi PLN yang terjun tangani banjir di Kudus
Senin, 22 April 2024 13:46 Wib
Dua rumah warga di Temanggung rusak diterjang banjir
Senin, 22 April 2024 13:02 Wib