Boyolali (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali, Jawa Tengah, membagikan paket sembako kepada pengguna jalan pada 'Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi' 2023 yang digelar di simpang tiga Boulevard Soekarno di daerah setempat, Jumat.
Kepala Satlantas Polres Boyolali AKP M Herdi Pratama di Boyolali mengatakan ppembagian paket sembako dalam operasi keselamatan tersebut sebagai bentuk penghargaan atas kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat pengguna jalan, khususnya pengguna kendaraan roda dan roda empat.
Ia menambahkan, pihaknya menyalurkan 50 paket sembako, termasuk di dalamnya 100 kemasan susu sapi, kepada pengguna jalan yang tertib berlalu lintas yang melintas di dua titik persimpangan jalan, yakni Boulevard Soekarno dan Taman Pandan Alas Boyolali.
"Petugas polisi lalu lintas yang melihat pengendara sepeda motor sudah menggunakan helm dengan benar dan kendaraan dengan knalpot standar, kemudian memberikan penghargaan dengan paket sembako tersebut, sekaligus juga mengimbau mereka untuk selalu ingat tertib berlalu lintas, dan keselamatan adalah pertama dan utama," ujar Herdi.
Dia mengatakan ada delapan prioritas pelanggaran yang terus diawasi oleh Satlantas Polres Boyolali. Antara lain, menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara masih di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI atau tidak menggunakan safety belt. Selain itu, pegendara dalam pengaruh minuman keras, pengendara melawan arus, pengendara melebih batas kecepatan serta kendaraan over dimensi dan muatan overload.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan untuk selalu mengecek kendaraan dan kondisi fisik sebelum berkendara di jalan demi keselamatan bersama.
"Jadi kami ingin sampaikan. Untuk selalu mengecek keselamatan diri sendiri dari mulai perlengkapan, kesiapan diri itu, sangat penting karena sekali kecelakaan itu, dapat menimbulkan keresahan lainnya," katanya.
Pada kegiatan Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2023 yang digelar selama 14 hari mulai 7 - 20 Februari 2023 itu, kata dia, sejak awal pada hari Selasa (7/2) hingga Rabu (8/2) ditemukan sebanyak 506 pelanggaran. Pada hari pertama, terdapat 224 perkara dengan rincian 167 tilang dan 57 teguran, sementara hari kedua tercatat 282 perkara dengan rincian 213 tilang dan 69 teguran.
"Tindakan ini merupakan langkah represif, meskipun operasi keselamatan ini mengedepankan preventif dan preemtif," katanya.
Dia menjelaskan langkah preemtif yang sudah dilaksanakan adalah pembinaan ke sekolah dengan memberikan pengetahuan tentang dasar berlalu lintas yang baik dan benar, di samping itu juga mengenai efek negatif penggunaan knalpot yang berbising.