Pemkot Pekalongan menargetkan seluruh sekolah terapkan IKM
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan seluruh sekolah jenjang pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama sudah menerapkan implementasi kurikulum merdeka (IKM) dan program sekolah penggerak pada Tahun Ajaran (TA) 2023/2024.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa target tersebut karena imbas pada 2023 direncanakan menjadi tahun terakhir bagi jenjang pendidikan baik PAUD, SD, maupun SMP untuk mendapat fasilitasi dari Kemendikbud Ristek.
"Mulai tahun ini akan dilakukan pengimbasan sesuai dengan kebijakan atau anggaran dari Pemkot," katanya.
Zaenul Hakim mengatakan saat ini pihaknya sudah siap melakukan pengimbasan di semua jenjang pendidikan untuk mewujudkan program sekolah penggerak dan implementasi kurikulum merdeka yang optimal," katanya.
"Insyaallah, kami sudah siap semua jenjang, apalagi sudah punya regulasi yang terdepan terkait dengan percontohan 'best practices' IKM tingkat Jawa Tengah bahkan nasional," katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Sherly Imanda Hidayah mengatakan saat ini penerapan program sekolah penggerak dan IKM di PAUD relatif rendah dibanding jenjang SD dan SMP.
Saat ini, kata dia, sudah ada 7 lembaga pendidikan anak usia dini yang sudah menjadi program sekolah penggerak.
"Kita lagi mempersiapkan semuanya melalui platform merdeka mengajar dan tatap mukanya. Semoga kami bisa bergerak bersama agar semua terwujud dengan baik," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa target tersebut karena imbas pada 2023 direncanakan menjadi tahun terakhir bagi jenjang pendidikan baik PAUD, SD, maupun SMP untuk mendapat fasilitasi dari Kemendikbud Ristek.
"Mulai tahun ini akan dilakukan pengimbasan sesuai dengan kebijakan atau anggaran dari Pemkot," katanya.
Zaenul Hakim mengatakan saat ini pihaknya sudah siap melakukan pengimbasan di semua jenjang pendidikan untuk mewujudkan program sekolah penggerak dan implementasi kurikulum merdeka yang optimal," katanya.
"Insyaallah, kami sudah siap semua jenjang, apalagi sudah punya regulasi yang terdepan terkait dengan percontohan 'best practices' IKM tingkat Jawa Tengah bahkan nasional," katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Sherly Imanda Hidayah mengatakan saat ini penerapan program sekolah penggerak dan IKM di PAUD relatif rendah dibanding jenjang SD dan SMP.
Saat ini, kata dia, sudah ada 7 lembaga pendidikan anak usia dini yang sudah menjadi program sekolah penggerak.
"Kita lagi mempersiapkan semuanya melalui platform merdeka mengajar dan tatap mukanya. Semoga kami bisa bergerak bersama agar semua terwujud dengan baik," katanya.