Solo (ANTARA) - Stadion Manahan Solo di Jawa Tengah terpilih salah satu arena yang akan digunakan untuk pertandingan lanjutan sepek bola kompetisi Liga 1 dengan sistem bubble atau kelompok di Indonesia.
"Saya sudah menerima surat pemberitahuan dari PSSI terkait Stadion Manahan menjadi venue Liga 1 sistem bubble, beberapa waktu lalu," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, di Solo, Jumat.
Selain Manahan, stadion lainnya yang akan digunakan adalah Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Moch Subroto Magelang, Stadion Sultan Agung Bantul, dan Stadion Maguwoharjo Sleman.
Menurut Gibran ada lima hingga tujuh pertandingan Liga 1 yang akan dipertandingkan di Stadion Manahan Solo tanpa penonton.
Dengan dijadikannya Stadion Manahan Solo menjadi arena laga Liga 1 dengan sistem bubble, diharapkan itu dapat membuat eforia sepak bola kembali menggeliat. Setelah selesai sistem bubble untuk menyelesaikan putaran pertama selama sebulan ini, Liga 1 pada Januari kembali ke format kandang dan tandang dengan penonton.
Menurut Gibran terkait hal tersebut dirinya sudah mengirimkan surat ke panitia pelaksana pertandingan dan Polresta Surakarta untuk keamanan Liga 1 di Stadion Manahan Solo.
Sementara itu, Ketua Panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan menyambut baik keputusan tersebut dan Stadion Manahan telah siap digunakan untuk melanjutkan kompetisi Liga 1.
Menurut Ginda, panpel telah siap dan sudah pengalaman dalam menggelar event pertandingan sepak bola baik nasional maupun internasional . Secara prinsip dalam sosialisasi yang digelar LIB di Jakarta beberapa waktu lalu, penyelenggara sudah memahami regulasi.
Menyinggung soal Stadion Manahan sterilisasi Piala Dunia, kata Ginda, diperkirakan pada Januari 2023. Untuk Desember masih bisa digunakan untuk kompetisi Liga 1. Informasi Stadion Manahan akan dilakukan renovasi awal Januari mendatang.