Semarang (ANTARA) -
"Saya tiap pagi selalu olahraga jalan atau jogging minimal dua jam sehari. Bapak ibu juga pasti bisa, yuk hari ini kita melawan osteoporosis," katanya usai menghadiri acara Pencanangan Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis yang digagas oleh Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) di halaman Gedung Gradika Bhakti Praja, komplek kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat.
Ia mengaku banyak menerima keluhan masyarakat terkait dengan masalah kesehatan.
"Kalau kemudian masing-masing dari komunitas itu peduli, ada gerakannya, terus kemudian mengajak kekuatan-kekuatan masyarakat seperti hari ini, itu menurut saya bagian dari effort yang luar biasa," katanya.
Baca juga: Warga Solo korban PHK mudik jalan kaki dari Jakarta ke Solo
Antusiasme masyarakat yang hadir pada acara tersebut membuat dirinya optimistis ke depan akan makin banyak orang yang sadar pada kesehatannya, tidak hanya orang lanjut usia tapi juga anak muda.
"Hari ini ada banyak anak muda, mereka yang sudah senior, datang 'tumplek blek' untuk merawat kesehatan tulangnya. Jadi mereka berusaha untuk bergerak bagaimana melawan osteoporosis," katanya.
Baca juga: Jalan kaki ekstra 15 menit/hari tingkatkan ekonomi global, begini penjelasannya
Ketua DPD Perwatusi Provinsi Jateng, dr Bambang Priyanto, menyebut saat ini setidaknya satu dari tiga wanita di Jateng rawan terjangkit osteoporosis dan dalam upaya pencegahannya, pihaknya mengedepankan edukasi secara masif.
"Olahraga yang baik, yang terukur dan teratur seperti yang dicontohkan Pak Ganjar tadi. Untuk yang kawula muda biasanya olahraganya basket. Jadi ada beberapa mineral yang ada di dalam tulangnya itu akan tetap terjaga," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Perwatusi Anita Hutagalung melihat antusiasme warga Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang yang sadar akan bahaya osteoporosis sangat tinggi, termasuk dari kalangan milenial.(LHP)
Baca juga: Gegara motor mogok, nenek ini jalan kaki gendong jenazah cucunya