Solo (ANTARA) - Pembangunan Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Semanggi Solo, Jawa Tengah, mulai dilakukan yang ditandai dengan peletakan batu pertama, Selasa.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian (Dinkopukmperin) Kota Surakarta Wahyu Kristina usai peletakan batu pertama di Solo, mengatakan untuk pelaksanaan pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu 150 hari kalender atau lima bulan.
Jika pembangunan selesai, pedagang atau pengusaha mebel yang masuk dan bisa berjualan, akan ditentukan sesuai aturan.
"Ada aturan untuk masuk sentra IKM, minimum 20 pelaku usaha. Cuma sekarang fokusnya menjadikan gedungnya dulu," katanya.
Ia menjelaskan, gedung yang dibangun tersebut nantinya akan terdiri dari tiga lantai dan empat bagian, yakni untuk ruang produksi, showroom, kantor, dan landscape.
Baca juga: Pemkot Magelang gelar bimtek sertifikasi halal produk IKM
Baca juga: 40 pelaku IKM Kota Magelang dilatih digital marketing
Disinggung mengenai pernyataan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka terkait Sentra IKM Semanggi yang nantinya akan menyerupai IKEA, ia mengatakan, akan sesuai dengan rencana semula.
"Semoga begitu, itu kan hasil arahan beliau juga," katanya.
Sementara itu, selain fokus pada gedung, pihaknya juga akan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan pelatihan.
"Untuk pelatihan para pelaku IKM mebel, mereka dilatih sehingga saatnya pakai gedung, siap secara skill. Untuk pelatihan ada jadwalnya, kami susun dulu, tapi tahun ini juga," katanya.
Untuk pembangunan gedung seluas 4.000 m2 di atas lahan 5.750 meter persegi tersebut akan menggunakan dana dari APBN sebesar Rp43,74 miliar.
Rinciannya, Rp40,22 miliar untuk instalasi, Rp712,81 juta untuk Impact Population Affluence Tecnology (IPAT) pengairan, Rp1,64 miliar untuk revitalisasi infratruktur penunjang, dan Rp1,14 miliar untuk penyediaan sarana tenaga listrik.