Kudus (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan pemanfaatan air baku dari Bendungan Logung untuk kebutuhan air bersih masyarakat baru bisa dilakukan pada 2025, menyusul adanya penundaan pengadaan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air.
"Rencananya pengadaan WTP beserta penyediaan jaringan instalasi ke pelanggan pada tahun 2022, namun terjadi penundaan yang dimungkinkan ada refocusing anggaran," kata Direktur Teknik PDAM Kudus Yan Leksmana di Kudus, Kamis.
Dengan demikian, kata dia, rencana awal pemanfaatan air bendungan pada tahun 2024 juga mundur menjadi tahun 2025.
Untuk pembangunan tahap pertama, berupa bak penampungan dengan menggunakan glass tank yang memiliki daya tampung air hingga 5.000 liter, saat ini sudah selesai dikerjakan. Sedangkan tahap berikutnya pengadaan WTP yang sumber dananya dari Pemerintah Pusat.
Setelah WTP siap, maka masih perlu dukungan dua tangki penampungan air di Desa Honggosoco dan Terban yang nantinya dialirkan ke empat kecamatan, yakni Kecamatan Bae, Kota, Jekulo dan Mejobo. Secara keseluruhan anggaran untuk pembangunan dan pemanfaatan air baku mencapai Rp180 miliar.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penyedia Air Baku Chanif mengungkapkan bahwa pembangunan glass tank sudah selesai dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp3,1 miliar yang bersumber dari APBN.
"Untuk tahun ini, kami melakukan perawatan untuk menjamin bisa berfungsi maksimal. Sedangkan untuk pengadaan WTP itu kewenangannya Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah," ujarnya.
Air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung diperkirakan mencapai 200 liter per detik dengan estimasi bisa menambah pelanggan baru hingga 12.000 sambungan rumah.