Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka memastikan seluruh pedagang Pasar Legi meninggalkan lokasi pasar darurat di hari terakhir proses pindahan.
"Mereka cukup tertib, pedagang kooperatif semua," katanya saat meninjau secara langsung proses pindahan para pedagang di Solo, Kamis.
Ia mengatakan untuk proses pembersihan akan dilakukan secara bertahap. Meski demikian, dipastikan lokasi pasar darurat sudah bersih pada peresmian yang akan dilakukan tanggal 20 Januari 2022.
"Tanggal 20 sudah bersih semua, yang penting pedagang masuk dulu," katanya.
Baca juga: Pemkot sanksi pedagang Pasar Legi yang tak segera pindah
Ia mengatakan sejauh ini tidak ada satupun pedagang yang menolak arahan pindahan tersebut.
"Nggak ada penolakan, semua kooperatif. (Pedagang) menunggu hari-hari terakhir (untuk pindah), namun tidak ada penolakan," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini ada beberapa masukan yang diterima dari pedagang, di antaranya bunyi exhaust yang terlalu berisik dan ketinggian tangga yang dikeluhkan oleh para buruh gendong.
"Nanti hari Sabtu bu Dirjen (Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR) ke sini, biar dievaluasi. Yang penting pedagang sudah masuk dulu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan akan ada sanksi yang diberikan kepada pedagang jika tidak segera masuk ke dalam Pasar Legi.
"Kalau di perda, jika tidak menempati dua bulan maka dicabut SHP-nya (surat hak penempatan), kalau masih jualan di luar diambil, tapi ini sudah dibongkar semua kok," katanya.
Ia mengatakan untuk jumlah pedagang Pasar Legi sendiri sebanyak 2.009 pedagang yang menempati kios dan los, sedangkan pedagang oprokan sekitar 800 orang yang menempati lantai tiga.
Baca juga: Pedagang Solo himpun sembako bagi penyintas letusan Semeru