Mayat perempuan di Bendung Gerak Serayu Banyumas dievakuasi petugas
Banyumas (ANTARA) - Petugas gabungan dari berbagai instansi dan organisasi mengevakuasi sesosok mayat perempuan yang tersangkut di Pintu Nomor 4 Bendung Gerak Serayu, Desa Gambarsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Keberadaan mayat tersebut pertama kali diketahui masyarakat yang sedang melintas di atas Bendung Gerak Serayu tadi pagi dan selanjutnya dilaporkan ke saudara Apri selaku petugas Bendung Gerak Serayu," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra di Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas, Selasa siang.
Ia mengatakan petugas Bendung Gerak Serayu selanjutnya melaporkan informasi tersebut ke Polsek Kebasen dan Koramil Kebasen serta diteruskan ke Tim SAR untuk mengevakuasi mayat yang tersangkut di pintu bendungan.
Baca juga: Keluarga pindahkan makam mayat yang ditemukan di Sungai Serayu
Menurut dia, Tim SAR Gabungan Tagana Banyumas, Pramuka Peduli Kwarcab Banyuams, BPBD Kabupaten Banyumas, PMI Banyumas, Inafis Polresta Banyumas, Puskesmas Kebasen, dan sejumlah instansi/organisasi lainnya mulai melakukan evakuasi pada pukul 07.30 WIB.
"Setelah dievakuasi, mayat berjenis kelamin perempuan itu selanjutnya diidentifikasi petugas Inafis Polresta Banyumas dan Puskesmas Kebasen. Dari hasil identifikasi tidak ditemukan luka ataupun tanda penganiayaan sehingga korban murni meninggal karena tenggelam," katanya.
Ia mengatakan dari hasil identifikasi diketahui bahwa korban bernama Darti (70), warga Jalan Cengkeh, Desa Bulupayung RT 04 RW 03, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
"Usai menjalani pemeriksaan dan identifikasi, jenazah Bu Darti selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan di Desa Bulupayung," kata Ady.
Suami korban, Taslim (66) mengatakan pada hari Minggu (2/1) dia bersama istrinya bersilaturahim ke rumah adik Darti di Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja, Banyumas, karena mereka berasal dari desa itu.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Taslim untuk mengunjungi beberapa saudaranya, sedangkan Darti tetap berada di rumah adiknya.
Akan tetapi saat Taslim kembali ke rumah adiknya pada pukul 14.00 WIB atau selang 30 menit setelah pergi, Darti sudah tidak ada di rumah.
Taslim beserta sejumlah keluarga dan warga setempat berupaya mencari Darti di lingkungan sekitar hingga malam hari, namun tidak ditemukan sehingga mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Patikraja.
Baca juga: Penemuan dua mayat di Sungai Serayu diduga saling terkait
Baca juga: Satu keluarga ditemukan meninggal tanpa tanda kekerasan
"Keberadaan mayat tersebut pertama kali diketahui masyarakat yang sedang melintas di atas Bendung Gerak Serayu tadi pagi dan selanjutnya dilaporkan ke saudara Apri selaku petugas Bendung Gerak Serayu," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra di Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, Banyumas, Selasa siang.
Ia mengatakan petugas Bendung Gerak Serayu selanjutnya melaporkan informasi tersebut ke Polsek Kebasen dan Koramil Kebasen serta diteruskan ke Tim SAR untuk mengevakuasi mayat yang tersangkut di pintu bendungan.
Baca juga: Keluarga pindahkan makam mayat yang ditemukan di Sungai Serayu
Menurut dia, Tim SAR Gabungan Tagana Banyumas, Pramuka Peduli Kwarcab Banyuams, BPBD Kabupaten Banyumas, PMI Banyumas, Inafis Polresta Banyumas, Puskesmas Kebasen, dan sejumlah instansi/organisasi lainnya mulai melakukan evakuasi pada pukul 07.30 WIB.
"Setelah dievakuasi, mayat berjenis kelamin perempuan itu selanjutnya diidentifikasi petugas Inafis Polresta Banyumas dan Puskesmas Kebasen. Dari hasil identifikasi tidak ditemukan luka ataupun tanda penganiayaan sehingga korban murni meninggal karena tenggelam," katanya.
Ia mengatakan dari hasil identifikasi diketahui bahwa korban bernama Darti (70), warga Jalan Cengkeh, Desa Bulupayung RT 04 RW 03, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap.
"Usai menjalani pemeriksaan dan identifikasi, jenazah Bu Darti selanjutnya diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan di Desa Bulupayung," kata Ady.
Suami korban, Taslim (66) mengatakan pada hari Minggu (2/1) dia bersama istrinya bersilaturahim ke rumah adik Darti di Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja, Banyumas, karena mereka berasal dari desa itu.
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Taslim untuk mengunjungi beberapa saudaranya, sedangkan Darti tetap berada di rumah adiknya.
Akan tetapi saat Taslim kembali ke rumah adiknya pada pukul 14.00 WIB atau selang 30 menit setelah pergi, Darti sudah tidak ada di rumah.
Taslim beserta sejumlah keluarga dan warga setempat berupaya mencari Darti di lingkungan sekitar hingga malam hari, namun tidak ditemukan sehingga mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Patikraja.
Baca juga: Penemuan dua mayat di Sungai Serayu diduga saling terkait
Baca juga: Satu keluarga ditemukan meninggal tanpa tanda kekerasan