Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengukuhkan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo sebagai Bunda Genre (Generasi Berencana) sekaligus Duta Penurunan Stunting.
“Saya berharap Bunda Genre yang juga menjadi Duta Penurunan Stunting Jawa Tengah, bisa memberikan perhatian dan pembinaan pada para remaja. Sehingga mereka bisa menjadi calon orang tua yang cerdas, sehat, kemudian nantinya bisa melahirkan anak-anak yang berkualitas,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulis BKKBN yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat.
Hasto mengatakan pengukuhan yang dilakukan di Jawa Tengah pada Kamis (23/12) itu juga mengukuhkan 35 ketua tim Penggerak PKK dari kabupaten dan kota Provinsi Jawa Tengah menjadi Bunda Genre serta Duta Penurunan Stunting bagi wilayahnya masing-masing.
Tujuan dari pengukuhan tersebut adalah para duta penurunan stunting bisa memberikan dukungan dan pembinaan terhadap tim pendamping keluarga yang telah dibentuk di seluruh desa, dalam memberikan berbagai edukasi pada remaja untuk menjadi pribadi yang sehat dan cerdas dalam berkeluarga.
Pelantikan itu, juga menjadi salah satu upaya yang dijalankan pihaknya untuk mempercepat penurunan stunting menjadi 14 persen pada Tahun 2024.
Hasto berharap semua pihak yang telah dilantik tersebut dapat membantu pihaknya memberikan edukasi pada masyarakat mengenai bahayanya anak terkena stunting, sehingga dapat melahirkan anak bangsa yang berkualitas.
“Edukasi empat terlalu (4T), yakni jangan hamil dan melahirkan terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, dan terlalu dekat jaraknya,” kata dia.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo mengatakan ketahanan remaja dan keluarga sangat penting untuk menciptakan ketahanan negara terutama dalam menghadapi bonus demografi.
“Kalau berbicara penanganan stunting, kita harus mulai dari hulu, Maka penting kita harus berkolaborasi dan bersinergi dengan remaja melalui Forum Genre yang sudah ada,” katanya.
Ia mengatakan setiap remaja harus memiliki cita-cita yang tinggi, sehingga perlu disiapkan sejak dini. Karena untuk meraih semua impian tersebut, diperlukan tahapan kehidupan yang direncanakan sebaik mungkin.
“Untuk meraih impian itu tentunya harus bisa merencanakan tahapan-tahapan. Pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai pernikahan usia anak, kejarlah ijazahmu sebelum kamu kejar baju pengantinmu,” ucap dia.