Semarang (ANTARA) -
"Alhamdulillah dari perangkat yang kita miliki, sampai hari ini di Jawa Tengah belum ditemukan (Omicron), tapi kita mesti waspada," kata Ganjar di Semarang, Rabu.
Sebagai salah satu antisipasi masuknya Omicron ke Jateng, pihaknya terus melakukan sampling dengan "whole genome sequence" dan sampai hari ini, tidak ditemukan kasus varian Omicron yang terkonfirmasi.
"Libur Natal dan libur tahun baru, kita di rumah masing-masing itu cukup bisa membantu. Saya tahu dua tahun ini sangat melelahkan, saya paham betul. Dua tahun ini masyarakat ini merasa terkunci terkungkung, tapi ingin saya sampaikan bahwa pandemi belum usai, kita tidak boleh patah semangat," ujarnya.
Senada dengan Ganjar, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengingatkan warga provinsi setempat untuk mewaspadai persebaran Omicron menjelang libur Natal dan tahun baru yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Oleh karena itu, Wagub meminta masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak berkerumun dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Biasanya di musim Natal dan tahun baru itu banyak orang berkerumun, banyak melakukan kegiatan memperingati tahun baru di lapangan atau di sebuah tempat. Kali ini dilarang, bukan kami melarang memperingati tahun baru, namun kami melarang berkerumun," katanya.
Kasus aktif yang dalam perawatan atau isolasi sebanyak 1.009 kasus, sedangkan yang sudah sembuh mencapai 453.271 kasus dan berdasar peta zonasi risiko, hampir seluruh wilayah Jateng masuk kategori rendah.