Semarang (ANTARA) -
"Saat ini, nelayan seharusnya sudah tidak lagi mencari ikan, tapi menangkap ikan sehingga modernisasi harus dilakukan oleh nelayan dengan memaksimalkan teknologi untuk mencari ikan," kata Ganjar usai menyampaikan sambutan pada acara Musyawarah Daerah Ke X Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) secara daring di Semarang, Rabu.
Menurut dia, HNSI sebagai organisasi harus mulai melakukan introduksi peralatan untuk mendorong modernisasi peralatan yang dimiliki masing-masing anggotanya.
Di sisi lain, Ganjar juga meminta HNSI membahas perbaikan basis data nelayan pada musda tahun ini agar pemerintah bisa melakukan identifikasi lebih cepat ketika nelayan mengalami masalah.
"Saya minta database nelayan, perbaiki, agar kami punya kepastian nelayan kita ada berapa di mana saja," ujarnya.
Perbaikan data tersebut, lanjut Ganjar, juga berkaitan dengan data nelayan tangkap yang sedang tidak melaut sehingga pelatihan dan pemberdayaan bisa dilakukan.
Pelatihan tersebut sekaligus untuk mengintroduksi modernisasi alat untuk para nelayan agar nantinya para nelayan bisa dengan mudah menangkap ikan.
"Nelayan tangkap itukan tidak satu tahun dia melaut, itu hanya bulan saja. Nah ketika mereka tidak melaut, apa yang mesti dikerjakan? Itu pemberdayaan yang hari ini kami coba bantu kepada mereka," katanya.
Selain itu, lanjut Ganjar, usaha industri perikanan juga mesti dihitung sehingga pemerintah bisa mengetahui berapa dan di mana yang bermasalah terutama saat pandemi.
"Memang kami minta identifikasi perusahaan-perusahaan yang terpukul itu problemnya apa. Apakah yang dulu bisa ekspor sekarang tidak bisa, apakah problem permintaan yang belum ada atau alat transportasinya," katanya.