Magelang (ANTARA) - Forum Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) Kota Magelang, Jawa Tengah menilai warga setempat memiliki peran penting dalam mewujudkan sanitasi bersih tanpa buang air besar (BAB) sembarangan melalui program Tembang Tidar (Tindakan Sadar Bersanitasi Air Minum).
"Peran masyarakat dalam mewujudkan sanitasi bersih tanpa BAB sembarangan, sangat penting," kata Ketua Forum WASH Kota Magelang Handini Rahayu dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Kegiatan terkait dengan program Tembang Tidar yang sudah berlangsung di 17 kelurahan Kota Magelang.
Baca juga: Jateng berkomitmen sediakan air bersih dan sanitasi sehat
Baca juga: Wujudkan sanitasi bersih dan sehat, ini yang dilakukan Pemkot Magelang
Awalnya, pihaknya merintis kegiatan itu di lima kelurahan, kemudian berkembang menjadi seluruh kelurahan di tiga kecamatan di Kota Magelang yang berpenduduk 122.375 jiwa tersebut.
"Tugas mereka adalah mencapai indikator pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) sehingga terwujud secara umum di Kota Magelang," kata Handini yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang itu.
Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dr Wahyu Setyaningsih mengatakan untuk mewujudkan STBM membutuhkan lima pilar yang menjadi tanggung jawab bersama, yakni stop BAB sembarangan, mencuci tangan memakai sabun, pengelolaan dan kelayakan air minum, pengamanan sampah rumah tangga, dan penanganan sampah cair rumah tangga.
"ODF (Open Defecation Free) di Kota Magelang belum mampu mewujudkan menjadi zero atau nol. Masih ada beberapa. Targetnya awal 2022 paling lambat bisa nol persen karena ODF ini menjadi pilar pertama STBM," katanya pada dialog interaktif memperingati Hari Kesehatan Nasional 2021 di Kota Magelang.
Melihat Kota Magelang yang wilayahnya relatif kecil dan jumlah penduduk kurang dari 130.000 jiwa, ia menilai tugas pemkot setempat tidak sulit mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM).
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz optimistis bahwa dengan komitmen kuat masyarakat dan para pemangku kepentingan, daerah setempat bisa mencapai nol persen BAB sembarangan pada tahun ini.
Hingga saat ini, masih ada dua persen warga setempat yang masih melakukan BAB sembarangan.
"Kota Magelang ini kan kecil. Seharusnya adanya bantuan pendampingan yang sudah enam tahun dari IUWASH PLUS (Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua) ini bisa lebih cepat. Saya sangat optimis kita bisa mewujudkannya di sisa waktu tahun 2021 ini," katanya.