KSAD semangati tenaga medis di RST Wijayakusuma Purwokerto
Purwokerto (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyemangati tenaga medis, khususnya yang menangani pasien COVID-19, di Rumah Sakit Tentara (RST) Wijayakusuma, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Saat mengunjungi RST Wijayakusuma pada Kamis siang, Andika didampingi istrinya, Hetty Andika Perkasa, berdialog melalui konferensi video dengan tenaga medis yang sedang bertugas di ruang isolasi maupun unit perawatan intensif serta tenaga medis yang tengah menjalani perawatan karena terserang COVID-19.
Sebelum mengakhiri dialog, Andika berpesan kepada para tenaga medis agar tetap bersemangat. "Jangan lupa jaga kesehatan," katanya.
Baca juga: Andika Perkasa sambangi Ganjar koordinasi penanganan COVID-19
KSAD juga memberikan bingkisan kepada tenaga medis di RST Wijayakusuma.
Kepada wartawan, Andika mengatakan bahwa dalam sebulan terakhir terjadi gelombang peningkatan kasus penularan COVID-19 yang membuat tenaga medis di rumah sakit-rumah sakit TNI Angkatan Darat harus kerja keras.
"Angkatan Darat itu punya 95 rumah sakit se-Indonesia. Kebetulan selain pasiennya bertambah banyak, tenaga medisnya juga banyak yang terkena COVID-19," katanya.
"Tiap dua hari sekali kita kawal dan di-manage (kelola) se-Indonesia karena kalau di-manage Kodam Diponegoro saja, se-Jawa Tengah saja, masih kesulitan karena kadang-kadang seperti di sini bed occupancy rate untuk ICU 100 persen, walaupun untuk yang bed occupancy rate, BOR-nya yang isolasi, yang perawatan COVID-19 itu masih 65 persen, tapi kita bisa, belum lagi antrean di IGD-nya ada berapa," katanya.
Ia mengatakan bahwa TNI Angkatan Darat memindahkan dokter umum ke rumah sakit yang bebannya berat serta mengatur pemasokan obat-obatan dan oksigen untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Selain itu, kata dia, truk TNI Angkatan Darat juga diperbantukan ke rumah sakit untuk mendukung pengisian ulang oksigen agar tenaga medis bisa fokus menangani pasien.
"Hari ini, sebetulnya sejak hari Sabtu (24/7) kemarin, saya ke Jawa Tengah, keliling rumah sakit-rumah sakit sekitar Jawa Tengah, sambil sedikit membawa oleh-oleh supaya menambah imunitas mereka, kemudian menambah proteinnya, ya sedikit-sedikitlah bantuan dari kami di Jakarta. Itulah tujuannya," kata Andika.
KSAD mengatakan, berdasarkan data rata-rata tiap dua hari sekali ada sekitar 20 persen tenaga medis di lingkungan TNI Angkatan Darat yang terkena COVID-19.
"Ini hipotesis saja ya, misalnya tenaga kesehatan 100, kalau 20 kena, sisa 80. Tapi 80 ini tidak bisa untuk COVID-19 semua karena rumah sakit ini juga harus terus beroperasi untuk melayani pasien-pasien non-COVID-19, karena memang begitu, sehingga makin sedikit," katanya.
Baca juga: KSAD: Semua pasien positif COVID-19 di Secapa AD sembuh
Baca juga: Pelibatan KSAD dan Wakapolri untuk percepat penanganan COVID-19
Saat mengunjungi RST Wijayakusuma pada Kamis siang, Andika didampingi istrinya, Hetty Andika Perkasa, berdialog melalui konferensi video dengan tenaga medis yang sedang bertugas di ruang isolasi maupun unit perawatan intensif serta tenaga medis yang tengah menjalani perawatan karena terserang COVID-19.
Sebelum mengakhiri dialog, Andika berpesan kepada para tenaga medis agar tetap bersemangat. "Jangan lupa jaga kesehatan," katanya.
Baca juga: Andika Perkasa sambangi Ganjar koordinasi penanganan COVID-19
KSAD juga memberikan bingkisan kepada tenaga medis di RST Wijayakusuma.
Kepada wartawan, Andika mengatakan bahwa dalam sebulan terakhir terjadi gelombang peningkatan kasus penularan COVID-19 yang membuat tenaga medis di rumah sakit-rumah sakit TNI Angkatan Darat harus kerja keras.
"Angkatan Darat itu punya 95 rumah sakit se-Indonesia. Kebetulan selain pasiennya bertambah banyak, tenaga medisnya juga banyak yang terkena COVID-19," katanya.
"Tiap dua hari sekali kita kawal dan di-manage (kelola) se-Indonesia karena kalau di-manage Kodam Diponegoro saja, se-Jawa Tengah saja, masih kesulitan karena kadang-kadang seperti di sini bed occupancy rate untuk ICU 100 persen, walaupun untuk yang bed occupancy rate, BOR-nya yang isolasi, yang perawatan COVID-19 itu masih 65 persen, tapi kita bisa, belum lagi antrean di IGD-nya ada berapa," katanya.
Ia mengatakan bahwa TNI Angkatan Darat memindahkan dokter umum ke rumah sakit yang bebannya berat serta mengatur pemasokan obat-obatan dan oksigen untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Selain itu, kata dia, truk TNI Angkatan Darat juga diperbantukan ke rumah sakit untuk mendukung pengisian ulang oksigen agar tenaga medis bisa fokus menangani pasien.
"Hari ini, sebetulnya sejak hari Sabtu (24/7) kemarin, saya ke Jawa Tengah, keliling rumah sakit-rumah sakit sekitar Jawa Tengah, sambil sedikit membawa oleh-oleh supaya menambah imunitas mereka, kemudian menambah proteinnya, ya sedikit-sedikitlah bantuan dari kami di Jakarta. Itulah tujuannya," kata Andika.
KSAD mengatakan, berdasarkan data rata-rata tiap dua hari sekali ada sekitar 20 persen tenaga medis di lingkungan TNI Angkatan Darat yang terkena COVID-19.
"Ini hipotesis saja ya, misalnya tenaga kesehatan 100, kalau 20 kena, sisa 80. Tapi 80 ini tidak bisa untuk COVID-19 semua karena rumah sakit ini juga harus terus beroperasi untuk melayani pasien-pasien non-COVID-19, karena memang begitu, sehingga makin sedikit," katanya.
Baca juga: KSAD: Semua pasien positif COVID-19 di Secapa AD sembuh
Baca juga: Pelibatan KSAD dan Wakapolri untuk percepat penanganan COVID-19