Semarang (ANTARA) -
"Ada dua poin yang kami bicarakan dalam rapat hari ini bersama bupati/wali kota dan tentu saja OPD. Pertama, karena kemarin ramai soal isu anggaran, saya minta semua melakukan percepatan serapan dan ternyata semua sudah 'on going process', bahkan majunya cepat sekali," katanya di Semarang, Senin.
Kendati demikian, dalam rapat penanganan COVID-19 yang dihadiri seluruh bupati/wali kota secara daring dan jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jateng itu Ganjar mengakui ada beberapa pekerjaan yang belum berjalan karena masih proses pengadaan, namun hal itu hanya menunggu waktu saja sehingga bisa segera dieksekusi.
"Dan ternyata ada beberapa mata anggaran yang kemarin itu tidak perlu dikeluarkan misalnya anggaran untuk sosialisasi, dukungan vaksinasi yang semuanya sudah berjalan. Sosialisasi kan sekarang tidak perlu datang, dan vaksinasi yang anggarannya untuk 'delivery', ternyata sekarang sudah langsung dikirim dari perusahaan sehingga anggaran itu tidak dibutuhkan lagi," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Ganjar: Serapan anggaran COVID-19 di Jateng 17,28 persen
Ganjar menegaskan tetap harus dilakukan percepatan dan jika ada mata anggaran yang tidak terpakai, maka diminta agar segera dialihkan untuk hal yang diperlukan.
"Misalnya untuk pembelian peralatan kedaruratan yang dibutuhkan layanan kesehatan. Apakah ventilator, HFNC dan peralatan lain yang sekarang dibutuhkan masyarakat atau digunakan untuk menambah peralatan 'testing' dan 'tracing', meskipun stok kita masih ada," katanya.
Dalam rapat tersebut, Ganjar meminta seluruh bupati/wali kota memastikan bantuan yang harus diterima rakyat segera dicairkan.
"Maka saya minta data-data dari pemerintah pusat untuk segera dibagi, apakah bansos, bantuan sosial tunai, PKH dan seterusnya. Saya minta semuanya mendampingi agar bisa selesai lebih cepat, termasuk bantuan untuk UKM," ujarnya.
Sebelumnya, Ganjar mengungkapkan bahwa serapan anggaran penanganan COVID-19 di Jateng tercatat telah mencapai 17,28 persen per 24 Juli 2021, bukan 0,15 persen.
Total serapan anggaran sampai hari ini telah mencapai Rp49.040.562.303 atau 17,28 persen, diantaranya adalah pemberian insentif untuk tenaga kesehatan yang sudah cair sebesar Rp39.895.216.303 atau 66,31 persen.
Baca juga: Jateng gandeng TNI/Polri percepat vaksinasi COVID-19
Baca juga: Gubernur Ganjar pastikan bantuan perpanjangan PPKM tersalurkan