Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak mewaspadai adanya penyebaran varian baru COVID-19 yang berakibat pada kematian.
"Saya ingatkan semua untuk waspada, awas varian baru. Saya ulangi awas varian baru, jangan disepelekan, peningkatan yang cukup tinggi akhir-akhir ini, rasa-rasanya ini varian baru, tetap jaga protokol kesehatan," katanya saat meninjau penanganan COVID-19 di Kabupaten Sragen, Sabtu.
Menurut dia, varian baru COVID-19 sudah mulai muncul sehingga penerapan protokol kesehatan harus ketat dan tidak boleh abai.
"Mudah-mudahan, beberapa sampling untuk tes 'genome squensis' kita segera dapatkan hasil untuk diketahui. Jangan-jangan sekarang virusnya sudah bermutasi dan makin ganas, maka apa yang terjadi ini, harus menjadi pembelajaran bersama," katanya.
Baca juga: Peningkatan kasus varian baru Corona harus jadi peringatan
Gubernur juga meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota terus meningkatkan pelacakan dan pemeriksaan.
"Tidak boleh ada bupati/wali kota yang menghentikan 'tracing' dan 'testing' demi citra politik. Semakin banyak kasus, tidak apa-apa karena 'testingnya' tinggi. Daripada 'testing' dan 'tracing' rendah, keselamatan masyarakat tidak diketahui," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Ganjar meninjau dua tempat di Kabupaten Sragen, yakni RSUD Dr Soehadi Prijonegoro dan tempat isolasi terpusat di Technopark Ganesha Sukowati.
Baca juga: Bupati: Kasus COVID-19 pada awak kapal asing di Cilacap varian baru
Saat di RSUD Dr Soehadi Prijonegoro, ia memastikan penanganan berjalan dengan baik dan Bed Occupancy Rate (BOR) ditambah.
"BOR nya di rumah sakit ini ternyata sudah tinggi, tapi saya senang karena pihak rumah sakit sudah menambah. Harapan saya seluruh rumah sakit di Sragen melakukan penambahan tempat tidur, baik ICU maupun isolasi agar kalau terjadi peningkatan, tidak kebingungan. Siapkan juga tempat isolasi terpusatnya," demikian Ganjar Pranowo.
Di tempat isolasi terpusat Technopark, tercatat ada 194 orang positif COVID-19 yang diisolasi, belasan di antaranya adalah guru. (LHP)
Baca juga: Indonesia deteksi 17 kasus dari tiga varian baru COVID-19