Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania menyatakan kemasan jamu Indonesia perlu lebih menarik sehingga tidak terkesan kuno.
"Saya sepakat jamu kita packaging-nya harus lebih baik, menarik lagi sehingga tidak terkesan kuno," tutur dia dalam diskusi daring yang diselenggarakan PDPOTJI, Minggu.
Inggrid mengatakan, aspek keamanan kemasan juga perlu menjadi perhatian. Dia mencontohkan, jamu dalam kemasan botol ada ditemukan dalam kondisi tidak tersegel baik. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran adanya zat-zat yang masuk mencemari jamu.
Walau begitu, aspek yang lebih penting ialah bagaimana jamu yang ada bisa dipertanggungjawabkan khasiatnya untuk kesehatan tubuh. Di Jepang, obat herbal atau Kampo yang dari sisi kemasan relatif terlihat kuno, namun ada kepastian dalam kualitas bahan bakunya terstandarisasi.
Jamu sendiri di Indonesia saat ini, belum masuk dalam bahan yang diresepkan dokter untuk pasien. Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Mohammad Faqih mengatakan, jamu bisa diresepkan dokter bila sudah memiliki kualitas obat.
Walau begitu, dokter masih bisa sebatas menganjurkan dan mengajarkan cara membuat jamu pada pasien mereka.
"Dokter belum diberikan legalitas untuk memberikan ramuan jamu tetapi kita bisa menganjurkan pada pasien, mengajarkan cara membuatnya," kata Tania.
Dokter bisa mengajarkan jamu sudah mempunyai bukti empirik seperti ramuan yang biasanya dijual penjaja jamu gendong. Untuk mengobati nyeri otot misalnya, bisa memanfaatkan ramuan membuat cabai puyang yang berbahan cabai jawa, lempuyang, jahe, lada hitam.
Namun, tak sembarang pasien bisa dianjurkan meminum jamu. Mereka ini khususnya tidak boleh memiliki alergi terhadap bahan-bahan dari tanaman obat yang dipakai dalam ramuan jamu tersebut.
Baca juga: Efikasi rempah di medan pandemi
Berita Terkait
Pakar pastikan kemasan produk AMDK aman
Sabtu, 30 Maret 2024 17:41 Wib
Ketua DPR RI minta produsen makanan di Klaten perhatikan kemasan
Selasa, 30 Januari 2024 16:26 Wib
Pemkot Pekalongan awasi barang kemasan jelang Natal 2023
Sabtu, 16 Desember 2023 7:01 Wib
Kreatif, Pemkab.Temanggung promosikan tempat wisata lewat kemasan kopi
Jumat, 29 September 2023 19:57 Wib
Pentingnya ajarkan anak membaca label makanan kemasan
Minggu, 11 Juni 2023 9:46 Wib
Pemkot Surakarta : Ada makanan kedaluwarsa dan cacat kemasan
Selasa, 14 Maret 2023 14:34 Wib
Perumda Surakarta siap bersaing diversifikasi air minum kemasan
Kamis, 2 Maret 2023 10:33 Wib
Warga Kudus mulai minati "minyakita"
Kamis, 1 September 2022 18:11 Wib