Cilacap (ANTARA) - Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, memperkenalkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di lingkungan kerja, sebagai antisipasi dari praktik tidak terpuji tersebut.
Pengenalan SMAP bagi para perwira Pertamina dilakukan dalam acara Ngabuburit Online bertajuk E-Innovation Generation (E-IG), Selasa (20/4/2021) sore.
Acara yang dipusatkan di IG Room Head Office Pertamina RU IV Cilacap dan disiarkan melalui platform M-Teams itu menghadirkan dua pembicara secara virtual, yakni Manager Internal Audit Region II Pertamina Muhroji dan Faiq Nur Zaman dari PT Aurora Bisnis International.
Dalam kesempatan itu, Muhroji mengatakan SMAP tertuang dalam ISO 37001-2016.
Menurut dia, permasalahan fraud atau kecurangan tidak lepas dari perilaku masyarakat di suatu negara yang diukur dalam indeks korupsi global.
"Soal kecurangan ini bahkan sudah terjadi sejak zaman dulu, dari segi perspektif Islam pun tertulis dalam Al Quran," katanya.
Ia mencontohkan ketika era kolonial, penguasa bisnis perdagangan dunia yang berjaya pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, yaitu Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) runtuh akibat banyaknya pejabat terlibat korupsi hingga menyebabkan beban utang menumpuk.
"Maka, penerapan SMAP butuh perhatian manajemen untuk dijalankan dengan patuh di lingkungan Pertamina, baik di kantor pusat atau holding maupun di unit operasi dan anak perusahaan," tegasnya.
Baca juga: Pertamina Cilacap gelar program Safari Ramadhan
Lebih lanjut, Muhroji mengatakan keberadaan SMAP sangat penting untuk mempertahankan branding sehingga trust (kepercayaan) akan semakin meningkat.
"SMAP juga untuk mewujudkan perbaikan tata kelola perusahaan guna mendukung pelaksanaan peran dan fungsi Pertamina sebagai kilang strategis penyuplai kebutuhan BBM nasional agar lebih optimal lagi dalam pengawasan," katanya.
Sementara itu, Faiq Nur Zaman menilai Pertamina berkomiten terhadap penerapan SMAP yang membutuhkan peran proaktif manajemen.
"Kehadiran top manajemen dalam suatu meeting audit berpengaruh terhadap evaluasi sertifikasi. Selain itu, tercipta ekosistem usaha yang berintegritas diawali dari diri sendiri, sehingga merasa aman dan nyaman jika tidak ada korupsi, suap, dan sejenisnya," katanya.
Menurut dia. dukungan tersebut semakin memperkuat pengawasan internal dan penerapan sistem antisuap sesuai dengan standar internasional pada unit operasi dan anak usaha Pertamina,.
"Bukan perkara mudah untuk menerapkan ISO 37001 dengan prinsip 4 Nos's, yakni No Bribery, No Kickback, No Gift, No Luxurious Hospitality," katanya.
Terkait hal itu, Pertamina juga membuka saluran pengaduan publik jika ditemukan perilaku atau tindakan yang melanggar kode etik dan kecurangan di lingkungan bisnis melalui Whistle Blowing System (WBS).
Sistem ini sudah diterapkan sejak tahun 2008 dan merupakan salah satu parameter dalam penilaian Good Corporate Government.
"Dengan kata lain, sebelum penyuapan terjadi paling tidak sistem sudah menangkap potensi-potensi kecurangan melalui pelaporan resmi," kata Faiq.
Baca juga: KLHK apresiasi kampanye antisampah plastik di Pertamina Cilacap
Baca juga: GM Pertamina RU IV Cilacap santuni yatim piatu eks mitra kerja
Berita Terkait
Program TJSL Kilang Cilacap raih penghargaan Gold di ajang ISSF Kemendes PDTT
Senin, 13 Mei 2024 22:10 Wib
Kilang Cilacap lepas 97 jamaah calon haji
Senin, 13 Mei 2024 21:27 Wib
Wantanas apresiasi Bank Sampah Abhipraya binaan Kilang Cilacap
Senin, 13 Mei 2024 20:47 Wib
Pertamina Patra Niaga JBT siagakan 12.000 KL Avtur untuk penerbangan haji
Minggu, 12 Mei 2024 17:36 Wib
Pameran, mitra binaan Pertamina Patra Niaga JBT raup Rp30 juta
Selasa, 7 Mei 2024 13:14 Wib
Pertamina serahkan perahu pertolongan untuk nelayan Cilacap
Senin, 6 Mei 2024 16:00 Wib
Sukses berdayakan TKI purna-eks ABK, Kilang Cilacap borong penghargaan internasional
Minggu, 5 Mei 2024 10:50 Wib
"Local Hero" binaan Kilang Cilacap raih Juara Lomba Cerita Naratif Inspiratif KLHK RI
Jumat, 3 Mei 2024 16:16 Wib