Petani di Kudus diminta segera tanam agar MT III tak terlewatkan
Kudus (ANTARA) - Petani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang memanfaatkan air irigasi Waduk Kedung Ombo diminta segera tanam tanaman padi sebelum pertengahan April 2021 agar musim tanam (MT) tiga bisa tanam palawija yang hasilnya juga cukup besar.
"Hasil panen tanaman palawija ketika harganya cukup bagus, hampir sama dengan hasil panen tanaman padi pada MT II ini," kata Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air Daerah Irigasi Klambu Wilalung Akrab di Kudus, Jumat.
Untuk itulah, ia mendorong, para petani untuk segera menanam dengan harapan pertengahan April 2021 sudah tanam seluruhnya.
Baca juga: Gubernur Jateng temukan penyerapan gabah petani rendah
Pasalnya jumlah lahan sawah di wilayah irigasi Waduk Kedung Ombo, khususnya di Kabupaten Kudus dengan luas areal 5.600 hektare yang tanam baru 30-an persen. Sehingga masih ada 70 persen lahan yang belum menanam, meskipun sudah banyak yang melakukan persemaian.
Ia berharap ketika para petani bisa menuntaskan awal tanamnya lebih cepat, maka pada bulan Juli 2021 bisa tanam di MT III, yakni palawija yang biasanya ditanam kacang hijau.
Hasil panennya hampir sama dengan tanaman padi di MT II dengan luas per 1 hektare bisa mendapatkan hasil Rp20 juta, maka kacang hijau per hektarenya dengan harga Rp20.000/kilogram bisa mendapatkan hasil hingga Rp20 juta dengan estimasi hasil panen 15 kuintal.
"Terkadang hasil panen kacang hijau bisa lebih dari 15 kuintal setiap hektarenya. Sehingga jika dilewatkan sayang karena biaya produksinya juga murah antara Rp4-5 juta per hektarenya," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di Desa Wates dan Kalirejo, Kecamatan Undaan, sebagian besar lahan tampak belum ditanami, meskipun ada sudah mulai persemaian. Jika tanamnya mundur, maka MT III dengan tanaman palawija terlewatkan karena MT I diperkirakan dimulai September 2021.
Dimulainya MT I bulan September 2021 dengan harapan panennya tidak bersamaan dengan curah hujan tinggi yang sering kali terjadi banjir.
Baca juga: Akademisi sebut petani bisa mulai siapkan benih kedelai saat pancaroba
"Hasil panen tanaman palawija ketika harganya cukup bagus, hampir sama dengan hasil panen tanaman padi pada MT II ini," kata Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air Daerah Irigasi Klambu Wilalung Akrab di Kudus, Jumat.
Untuk itulah, ia mendorong, para petani untuk segera menanam dengan harapan pertengahan April 2021 sudah tanam seluruhnya.
Baca juga: Gubernur Jateng temukan penyerapan gabah petani rendah
Pasalnya jumlah lahan sawah di wilayah irigasi Waduk Kedung Ombo, khususnya di Kabupaten Kudus dengan luas areal 5.600 hektare yang tanam baru 30-an persen. Sehingga masih ada 70 persen lahan yang belum menanam, meskipun sudah banyak yang melakukan persemaian.
Ia berharap ketika para petani bisa menuntaskan awal tanamnya lebih cepat, maka pada bulan Juli 2021 bisa tanam di MT III, yakni palawija yang biasanya ditanam kacang hijau.
Hasil panennya hampir sama dengan tanaman padi di MT II dengan luas per 1 hektare bisa mendapatkan hasil Rp20 juta, maka kacang hijau per hektarenya dengan harga Rp20.000/kilogram bisa mendapatkan hasil hingga Rp20 juta dengan estimasi hasil panen 15 kuintal.
"Terkadang hasil panen kacang hijau bisa lebih dari 15 kuintal setiap hektarenya. Sehingga jika dilewatkan sayang karena biaya produksinya juga murah antara Rp4-5 juta per hektarenya," ujarnya.
Berdasarkan pantauan di Desa Wates dan Kalirejo, Kecamatan Undaan, sebagian besar lahan tampak belum ditanami, meskipun ada sudah mulai persemaian. Jika tanamnya mundur, maka MT III dengan tanaman palawija terlewatkan karena MT I diperkirakan dimulai September 2021.
Dimulainya MT I bulan September 2021 dengan harapan panennya tidak bersamaan dengan curah hujan tinggi yang sering kali terjadi banjir.
Baca juga: Akademisi sebut petani bisa mulai siapkan benih kedelai saat pancaroba