Magelang (ANTARA) - Sebanyak 2.754 tenaga kesehatan dan tokoh publik di Kota Magelang, Provinsi Jawa Tengah, mendapat suntikan vaksin COVID-19 pada tahap pertama vaksinasi dari 25 sampai 28 Januari 2021 menurut Dinas Kesehatan setempat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan bahwa target vaksinasi tahap pertama sebanyak 3.615 orang, namun ada 486 orang yang batal divaksin, 61 orang yang vaksinasinya ditunda karena tidak lolos dalam pemeriksaan awal, dan sejumlah orang yang akan mengikuti vaksinasi pada gelombang berikutnya.
"Yang batal itu artinya tidak lolos skrining secara tetap, antara lain karena pernah positif, punya kormobid, sedangkan yang tunda ini karena baru demam, flu, tensi naik, dan faktor lainnya," katanya sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang, Selasa.
Baca juga: Vaksinasi tenaga kesehatan di Boyolali capai 77,26 persen
Berdasarkan data terakhir pada 28 Januari 2021, ia mengatakan, cakupan vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Kota Magelang sebesar 89,63 persen.
"Vaksinasi yang diinstruksikan Gubernur Jateng 25-28 Januari 2921, kita dapat penghargaan dari Gubernur karena capaian partisipasi 75 persen dalam tiga hari, kemudian capaian partisipasi selama empat hari sebanyak 89,63 persen, jadi peringkat dua se-Indonesia," katanya.
Pemerintah Kota Magelang mendapat 7.280 dosis vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk vaksinasi tahap pertama dari 25 sampai 28 Januari 2021.
Pelayanan vaksinasi COVID-19 disediakan di 19 fasilitas kesehatan yang terdiri atas tujuh rumah sakit, lima puskesmas, enam klinik, dan satu balai kesehatan masyarakat.
Proses vaksinasi COVID-19 antara lain meliputi tahapan pendataan, pemeriksaan awal, penyuntikan vaksin, dan observasi setelah penyuntikan vaksin.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Magelang, para penerima vaksinasi tahap pertama di Kota Magelang umumnya tidak mengalami kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang berarti.
Kota Magelang saat ini masih berada di zona oranye atau zona risiko sedang dalam peta penularan COVID-19.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk nakes di Kudus belum capai target