Boyolali terima 7.600 dosis vaksin
Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah menerima alokasi vaksin merek Sinovac untuk program vaksinasi tenaga kesehatan di wilayah ini sebanyak 7.600 dosis, Sabtu (23/1) petang.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, pihaknya telah menerima alokasi vaksin COVID-19 merek Sinovac sebanyak 7.600 dosis dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah, yang tiba di Boyolali, sekitar pukul 15.30 WIB.
"Pengambilan vaksin ke gudang Dinkes Provinsi Jateng sudah selesai, dan sampai dengan selamat langsung, di tempat gudang penyimpanan Dinkes Boyolali," kata Ratri.
Menurut Ratri, Dinkes Boyolali sudah mendapatkan alokasi vaksin COVID-19 sebanyak 7.600 dosis tersebut nanti untuk digunakan sebanyak 3.800 fasilitas kesehatan (faskes) setempat.
Menurut dia, rencana kegiatan vaksinasi di Kabupaten Boyolali, pada Senin (25/1), sekitar pukul 10.00 WIB, dengan diawali oleh 10 tokoh masyarakat beserta jajaran Dinkes di wilayah ini.
Para tokoh masyarakat tersebut antara lain Bupati, wakil Bupati, Komandan Kodim, Kepala Polres, Sekda, perwakilan tokoh wanita, dan sebagainya.
"Vaksin ini, merupakan tahap pertama yang diperuntukkan bagi nakes. Setelah pencanangan program vaksinasi baru akan dilanjutkan untuk imunisasi di masing-masing faskes," kata Ratri.
Program imunisasi tersebut, kata Ratri, dengan target cakupan dibandingkan sasaran ini, ketersediaan vaksinnya sebanyak 85 persen.
Vaksin tersebut akan langsung didistribusikan ke faskes-faskes. Pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 52 faskes di Boyolali yang siap menjadi tempat untuk pelayanan vaksin.
"Kami sudah siapkan 52 faskes yang melayani vaksinasi COVID-19. Nanti faskes ini mengimunisasi nakes di tempatnya masing-masing. Kami berharap satu minggu ke depan program vaksinasi untuk Nakes sudah selesai," katanya.
Sebelumnya, Dinkes Boyolali telah mengajukan kuota vaksinasi totalnya mencapai 667.114 sasaran, selama 2021 hingga 2022 mendatang.
Khusus nakes yang menjadi sasaran vaksinasi sejumlah 4.423 orang, dan kedua untuk pelayanan publik sebanyak 34.941 sasaran, masyarakat rentan sebanyak 271.117 sasaran, dan masyarakat umum dan pelaku ekonomi sebanyak 212.531 sasaran.
Namun, pihaknya sambil menunggu droping vaksin COVID-19 sesuai sasarannya. Vaksin tahap pertama yang digunakan di Indonesia untuk Nakes jenis sinovac.
Kendati dmeikian, masyarakat yang sudah divaksin tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan 3 M supaya tidak terjadi proses penularan karena efekasinya yang 63 persen.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, pihaknya telah menerima alokasi vaksin COVID-19 merek Sinovac sebanyak 7.600 dosis dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah, yang tiba di Boyolali, sekitar pukul 15.30 WIB.
"Pengambilan vaksin ke gudang Dinkes Provinsi Jateng sudah selesai, dan sampai dengan selamat langsung, di tempat gudang penyimpanan Dinkes Boyolali," kata Ratri.
Menurut Ratri, Dinkes Boyolali sudah mendapatkan alokasi vaksin COVID-19 sebanyak 7.600 dosis tersebut nanti untuk digunakan sebanyak 3.800 fasilitas kesehatan (faskes) setempat.
Menurut dia, rencana kegiatan vaksinasi di Kabupaten Boyolali, pada Senin (25/1), sekitar pukul 10.00 WIB, dengan diawali oleh 10 tokoh masyarakat beserta jajaran Dinkes di wilayah ini.
Para tokoh masyarakat tersebut antara lain Bupati, wakil Bupati, Komandan Kodim, Kepala Polres, Sekda, perwakilan tokoh wanita, dan sebagainya.
"Vaksin ini, merupakan tahap pertama yang diperuntukkan bagi nakes. Setelah pencanangan program vaksinasi baru akan dilanjutkan untuk imunisasi di masing-masing faskes," kata Ratri.
Program imunisasi tersebut, kata Ratri, dengan target cakupan dibandingkan sasaran ini, ketersediaan vaksinnya sebanyak 85 persen.
Vaksin tersebut akan langsung didistribusikan ke faskes-faskes. Pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 52 faskes di Boyolali yang siap menjadi tempat untuk pelayanan vaksin.
"Kami sudah siapkan 52 faskes yang melayani vaksinasi COVID-19. Nanti faskes ini mengimunisasi nakes di tempatnya masing-masing. Kami berharap satu minggu ke depan program vaksinasi untuk Nakes sudah selesai," katanya.
Sebelumnya, Dinkes Boyolali telah mengajukan kuota vaksinasi totalnya mencapai 667.114 sasaran, selama 2021 hingga 2022 mendatang.
Khusus nakes yang menjadi sasaran vaksinasi sejumlah 4.423 orang, dan kedua untuk pelayanan publik sebanyak 34.941 sasaran, masyarakat rentan sebanyak 271.117 sasaran, dan masyarakat umum dan pelaku ekonomi sebanyak 212.531 sasaran.
Namun, pihaknya sambil menunggu droping vaksin COVID-19 sesuai sasarannya. Vaksin tahap pertama yang digunakan di Indonesia untuk Nakes jenis sinovac.
Kendati dmeikian, masyarakat yang sudah divaksin tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan 3 M supaya tidak terjadi proses penularan karena efekasinya yang 63 persen.