Semarang (ANTARA) -
"Dua tempat isolasi terpusat sudah mulai aktif, nakesnya sekarang kita siapkan tambahan-tambahannya, kita kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi, IDI, dan perawat, kita tambah terus, itu kan butuh pelatihan ya dan emang butuh banyak, jadi butuh partisipasi dari warga," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Terkait dengan rencana itu, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Baca juga: Pemerintah Banyumas aktifkan kembali tempat karantina di desa
"Sehingga, kalau kemudian mereka sudah parah di rumah sakit itu, rumah sakitnya lebih mampu, tapi seandainya mereka tanpa gejala, kita pusatkan saja di situ, sehingga penanganannya akan lebih gampang," ujarnya.
Ganjar juga mendorong beberapa aset milik Pemprov Jateng hingga hotel dapat dioptimalkan menjadi tempat isolasi terpusat lainnya.
"Nah tadi ada penawaran, umpama kasus di Jabar karena banyak tempat diklat dari TNI tadi Pak KASAD juga menawarkan itu, maka di tempat ini juga kita bisa buat 'back up' itu," katanya.
Asrama Haji Donohudan mulai digunakan untuk tempat isolasi terpusat dengan kapasitas 874 tempat tidur dan saat ini terpakai 23 tempat tidur, sedangkan di kantor BPSDMD Jateng berkapasitas 400-600 tempat tidur dan saat ini baru ditempati 58 orang.(Kom)
Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 melonjak, Temanggung tambah tempat karantina pasien
Baca juga: Gubernur Jateng cek persiapan tempat karantina di Kendal dan Batang