Boyolali (ANTARA) - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo pada masa pemulangan 2024 melakukan pengecekan suhu setiap haji yang baru tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, untuk mendeteksi kondisi dalam keadaan sehat.
"Jamaah haji yang baru datang dan masuk di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan Boyolali dipasang alat thermal scanner atau mesin pindai suhu. Alat ini berguna untuk mendeteksi suhu jamaah haji yang melewatinya," kata Koordinator Survei Epidemiologi PPIH Debarkasi Solo Badar Kirwono, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Selasa.
Mesin pindai suhu tersebut akan mendeteksi suhu jamaah yang melewati alat itu, dan akan ketahuan di layar mesin berapa suhu masing-masing haji yang melintasi alat pindai suhu.
Badar Kirwono mengatakan batas suhu jamaah yang dinyatakan sehat adalah kurang dari 38,5 derajat. Sementara bagi jamaah yang memiliki suhu 38,5 derajat ke atas, mesin akan berbunyi dan mengeluarkan kode merah.
Jamaah yang suhunya di atas 38,5 derajat dipastikan lagi suhunya dengan alat thermo gun. Apabila suhunya ternyata di bawah 38,5 derajat, jamaah dikembalikan ke rombongan. Namun, apabila suhunya di atas 38,5 derajat, jamaah akan dibawa ke Poliklinik untuk diperiksa lebih lanjut.
Menurut dia, Arab Saudi adalah negara endemis, seperti meningitis, mers cov, dan lainnya. Di poliklinik ini, jamaah perlu diperiksa apakah ada gejala atau keluhan untuk diberikan perawatan. Pada masa pemulangan jika ada jamaah haji yang bersuhu di atas 38,5 derajat, mereka akan diperiksa di Poliklinik atau dibawa ke RSUP Surakarta.
Sementara itu, Koordinator Poliklinik Debarkasi Solo Purwaningsih mengatakan apabila dalam jangka waktu 24 hari sejak kedatangan di Debarkasi Solo jamaah haji mengalami gejala-gejala sakit, jamaah harus segera ke Puskesmas setempat.
.
Menurut dia, beberapa gejala tersebut, seperti panas, demam, batuk, pilek, sesak nafas, pusing, kaku duduk, nyeri otot, kemerahan di mata, wajah dan lidah, mual/muntah, hilang nafsu makan, diare atau gejala lainnya.
"Jika ada yang mengalami gejala itu, segera periksa ke Puskesmas terdekat," katanya.
Menurut dia, jamaah haji sudah mengalami perjalanan di Arab Saudi sebagai daerah endemis. Karena itu, penting bagi mereka untuk waspada. Bisa jadi saat pulang jamaah haji membawa kuman, bakteri, virus sebagai penyebab penyakit menular, dan gejala itu sebagai tanda-tanda awal penyakit menular.
Dengan semakin dini melaporkan dan memeriksakan ke Puskesmas terdekat, kesehatan jamaah akan terjamin.
Baca juga: Jamaah haji Debarkasi Solo meninggal di Tanah Suci capai 73 orang