Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, telah menyusun peta wilayah rawan tanah longsor sebagai upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana.
"Untuk program pencegahan, sampai saat ini telah dilaksanakan pemetaan daerah rawan bencana di 14 kecamatan," kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Jumat.
Dia mengatakan peta tersebut memberikan gambaran tentang wilayah-wilayah rawan bencana, jalur evakuasi, titik kumpul jika terjadi bencana dan lain sebagainya.
Dengan adanya peta tersebut, kata dia, maka pihak terkait dapat memiliki pedoman dalam menyusun program dan upaya mitigasi bencana.
Baca juga: BPBD catat 157 kejadian tanah longsor di Banjarnegara
Hal tersebut, kata dia, diperlukan mengingat sejumlah wilayah di Kabupaten Banjarnegara merupakan area rawan tanah longsor.
"Terlebih lagi pada saat ini BMKG memprakirakan akan terjadi peningkatan intensitas curah hujan dalam beberapa waktu ke depan sehingga upaya antisipasi perlu terus dilakukan," katanya.
Menurutnya, intensitas curah hujan yang cukup tinggi dikhawatirkan meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan juga angin kencang.
Dia menambahkan peta daerah rawan bencana tersebut nantinya akan dibuat dalam bentuk cetak dan juga bentuk digital.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan bahwa Kabupaten Banjarnegara akan memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari 2021 mendatang.
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengatakan pada saat ini intensitas curah hujan di wilayah setempat terus mengalami peningkatan.
"Dengan demikian potensi bencana hidrometeorologi juga ikut mengalami peningkatan sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi banjir dan longsor," katanya.
Dia mengatakan masyarakat tidak perlu panik, namun perlu meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan lebat dengan durasi yang panjang.
"Jika turun hujan dengan durasi cukup lama hingga di atas 30 menit maka perlu meningkatkan kewaspadaan karena dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologis seperti longsor, banjir, pohon atau baliho tumbang dan lain sebagainya," katanya.*
Baca juga: BPBD Banjarnegara berhasil tangani tebing longsor di Desa Glempang
Baca juga: Pencegahan longsor bisa dilakukan dengan cara sederhana