Boyolali (ANTARA) - Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Boyolali telah menerima bantuan melalui program dana hibah modal kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Dinkopnaker mengusulkan bantuan program dana hibah modal kerja ke pusat sebanyak 15.189 pelaku UMKM, dan realisasinya sebanyak 3.471 pelaku usaha sudah menerima melalui Bank BRI ke rekening masing-masing, kata Kepala Dinkopnaker Kabupaten Boyolali Syawaludin, di Boyolali, Kamis.
Syawaludin mengatakan realisasi pencairan bantuan dana hibah modal kerja untuk pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 sudah dilakukan dua tahap pada Agustus 2020 yakni totalnya 3.471 pelaku usaha.
Baca juga: September Ceria, kiat UMKM Solo bangkit di tengah pandemi
"Kami sekarang masih menunggu realisasi pencairan tahap ketiga bantuan dana hibah modal kerja untuk pelaku UMKM pada September ini, sehingga jumlahnya bisa terus bertambah," kata Syawaludin.
Menurut Syawaludin, jumlah pelaku UMKM di Boyolali yang menerima bantuan dana hibah modal kerja yang masing-masing senilai Rp2,4 juta itu, termasuk kategori terbanyak di Solo Raya.
Kementerian Koperasi dan UKM sebelumnya menyalurkan bantuan melalui program dana hibah modal kerja kepada pelaku UMKM senilai Rp2,4 juta per pelaku usaha, dengan catatan UMKM harus diusulkan oleh Dinkopnaker setempat akibat dampak pandemi.
Menurut Syawaludin, soal persyaratan pelaku UMKM yang mengajukan tentunya harus penduduk Boyolali, mempunyai izin usaha atau surat keterangan dari pemerintah desa setempat.
Syawaludin mengatakan pemerintah menyiapkan program baru bantuan sosial (bansos) produktif atau memberikan modal kerja secara hibah untuk UMKM yang selama ini belum menerima pinjaman pembiayaan.
Pemerintah melalaui Kementerian Koperasi dan UKM telah menyampaikan program tersebut secara nasional dengan kuota untuk 12 juta pelaku UMKM dan harus disalurkan cepat.
Pihaknya berharap dengan adanya program pemerintah tersebut siklus jual beli di Boyolali bisa tumbuh. UMKM yang mendapat bantuan modal kerja itu, sehingga sama-sama bisa bergerak untuk perbaikan ekonomi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Pemprov Jateng diminta beri perhatian khusus UMKM saat pandemi
Baca juga: Jateng disarankan fokus pertanian, UMKM, dan perikanan